Find Us On Social Media :

Mampu Atasi Tugas-tugas Sulit, TNI Wanita Untuk Misi Perdamaian PBB Makin Dibutuhkan

By Ade Sulaeman, Jumat, 21 April 2017 | 17:40 WIB

Pasukan PBB TNI Wanita di Lebanon

Intisari-Online.com - Meskipun tentara PBB wanita (women peacekeepers) asal Indonesia masih terbilang sedikit tapi sepak terjang mereka dalam misi Operasi Pemeliharaan Perdamaian (OPP) PBB khususnya di Lebanon telah menunjukkan prestasi yang luar biasa.

Prestasi luar biasa yang berhasil mereka ukir bukan hanya karena sukkes melaksanakan tugas-tugas pokoknya saja tapi juga tugas-tugas lainnya.

Seperti berprestasi dalam kompetisi olah raga, mampu berperan sebagai duta bangsa seperti mementaskan seni budaya di hadapan para pasukan PBB lainnya, sanggup menyelesaikan tugas-tugas UNIFIL (United Nation Interim Force in Lebanon) melampaui tugas pokok dan kewajibannya, atau mampu menangani tugas-tugas sulit dan spesifik yang tidak bisa dilakukan para prajurit pria.

Prestasi yang telah berhasil ditunjukkan para prajurit TNI wanita dalam kancah UNIFIL itu, jelas bisa dipakai sebagai tolok ukur bahwa TNI telah memiliki para prajurit wanita berkualifikasi internasional.

Keberhasilan para prajurit TNI wanita yang merupakan para pionir dalam misi OPP PBB itu juga bisa dipastikan akan menjadi pemicu bagi para prajurit TNI wanita generasi berikut utuk bergabung dengan pasukan OPP PBB.

Adalah hal suatu yang sangat menggembirakan jika pengiriman prajurit TNI wanita ke misi OPP PBB memang mengalami kenaikan, misal pada tahun 2014, TNI telah mengirim sebanyak 20 prajurit wanitanya ke misi OPP PBB, di Lebanon. Sementara dari POLRI telah mengirim lebih dari 10 polisi wanita ke misi OPP PBB di Sudan.

Jika memperhatikan negara-negara lain juga sudah menaikkan jumlah peran serta prajurit wanita dalam OPP PBB, baik yang bertugas sebagai wanita polisi, militer, maupun sipil, Indonesia memang harus terus meningkatkan peran serta para women peacekeepers-nya.

Mengingat makin banyaknya peran serta tentara wanita dalam misi perdamaian itu, telah menjadi tolok ukur bagi kualitas kontingen pasukan PBB dari negera bersangkutan.

Sebagai gambaran pada tahun 1993, dari semua pasukan perdamaian PBB, 1% di antaranya wanita dan pada tahun-tahun berikutnya prosentase jumlah women peacekeepers terus meningkat.

Tahun 2014 sebanyak 125.000 personel pasukan PBB tekah di kirim ke berbagai misi OPP dan 3% di antaranya adalah wanita.

Dari jumlah 3% women peacekeepers banyak di antaranya adalah para polisi wanita mengingat tugas mereka di lapangan lebih banyak bersentuhan dengan penduduk sipil.

Terutama para wanita korban perang yang sangat membutuhkan konseling dan proses rehabilitasi.