Find Us On Social Media :

Horace Greasley, 'Tentara Biasa' Inggris yang Ratusan Kali Kabur dari Kamp Nazi... Demi Temui Pujaan Hati

By Intisari Online, Kamis, 16 Agustus 2018 | 12:00 WIB

Intisari-Online.com - Cinta memang bisa menjadi pendorong seseorang untuk melakukan hal-hal di luar akal sehat.

Namun, meloloskan diri berulang kali dari kamp tawanan perang Jerman untuk sekadar bertemu pujaan hati sungguh perbuatan yang amat luar biasa berani.

Horace Greasley, adalah prajurit Inggris biasa. Namun, namanya dikenal karena berulang kali (ada yang menyebut lebih dari 200 kali) meloloskan diri dari kamp tawanan Jerman di Polandia untuk bertemu kekasihnya.

Tak hanya itu, Horace bisa kembali ke dalam kamp tawanan tanpa diketahui penjaga usai memadu kasih dengan sang pujaan hati.

Baca juga: Jose Mujica, Presiden Termiskin di Dunia yang Tak Peduli dengan Penampilan

Horace lahir pada 25 Desember 1918 di Ibstock, Leicestershire, Inggris. Saat berusia 20 tahun, dia bekerja sebagai penata rambut dan saat perang pecah bersama saudara kembarnya Harold, dia mendaftarkan diri masuk kemiliteran.

Setelah mendaftar, Horace menjalani pelatihan selama tujuh pekan bersama Batalion ke-25 di Resimen Leicestershire sebelum dikirim ke Perancis bersama pasukan ekspedisi Inggris.

Dia kemudian menjadi tawanan perang pada Mei 1940 saat pasukan Inggris dipaksa mundur di Dunkirk, Perancis.

Setelah ditawan, Horace bersama ribuan tentara sekutu berjalan kaki selama 10 pekan menuju Belgia.

Baca juga: Demi Habisi Pasukan Nazi, Sniper Wanita Rusia Harus ‘Tidur’ Bersama Mayat Selama Berhari-hari

Di sana, dia kemudian dimasukan ke kereta api untuk dibawa ke kamp tawanan perang di Silesia, Polandia yang sudah diduduki Jerman.

Banyak rekan-rekan Horace meninggal dunia dalam perjalanan menuju Polandia karena kondisi yang amat buruk. Horace cukup beruntung bisa tiba di Polandia dalam kondisi hidup.

Di kamp tawanan inilah Horace berkenalan dengan Rosa Rauchbach, gadis berusia 17 tahun putri pemilik pabrik marmer yang terletak tak jauh dari kamp tawanan perang.