Find Us On Social Media :

Jadi Lambang Perdamaian, Inilah 3 Fakta Timnas Sepak Bola Palestina

By Afif Khoirul M, Rabu, 15 Agustus 2018 | 18:10 WIB

Intisari-online.com - Sebagai negara yang dirongrong konflik berkepanjangan, masih bisa ikut serta dalam ajang olahraga tingkat internasional adalah sesuatu yang membanggakan.

Hal itulah yang mungkin dirasakan oleh Palestina.

Sebuah prestasi membanggakan bagi mereka bisa tampil di ajang Asian Games 2018 dan akan bergabung dengan Indonesia di grup A.

Menurut jadwal, Palestina akan menghadapi timnas Indonesia pada malam nanti, Rabu (15/8/2018) di stadion Patriot Chandrabhalaga.

Baca Juga :Bebas dari Penjara Israel, Inilah yang Akan Dilakukan Ahed Tamimi untuk Bela Palestina

Selain keikutsertaannya di ajang Asian Games 2018, banyak kisah menarik dari tim sepak bola Palestina.

Berikut 3 di antaranya.

1. FIFA mengakui secara resmi tim sepak bola Palestina

Sebagai negara yang belum sepenuhnya merdeka, FIFA adalah organisasi internasional pertama yang mengakui Palestina sebagai sebuah negara.

Hal itu terjadi pada tahun 1998 silam, keputusan itu bersama dengan perjalanan Presiden FIFA Sepp Blatter ke Gaza pada tahun 1998.

Pengakuan tersebut juga telah memaksa dunia untuk mengakui Palestina sebagai sebuah negara.

2. Sepak bola menjadi lambang perdamaian Palestina

Kemenangan Palestina berhasil mencapai babak final AFC Challenge Cup pada 2014 silam telah mengubah segalanya.

Satu kemenangan tersebut telah membawanya secara otomatis berpartisipasi di Piala Asia.

Identitas nasional dan jati diri bangsa telah ada sejak saat itu, dan sepak bola telah mengubah nasib suatu bangsa berkonflik menjadi negara yang diakui dunia.

Kedatangannya ke piala Asia, membawa pesan perdamaian di mana Palestina mengatakan "meski dalam kehancuran kami selalu ada" ucap Goalie Ramzi Saleh, mantan pemain Palestina.

3. Memiliki stadion resmi tahun 2008

Meski tim Palestina sudah diakui sejak 1998 oleh FIFA, mereka baru memiliki stadion pada tahun 2008 atau 10 tahun sejak diakui.

Dan selama itu mereka tidak memiliki kandang untuk mengadakan laga tandang.

Baru pada tahun 2008 mereka memilikinya dan dibangun lewat program FIFA's Goal, stadion tersebut selanjutnya diberi nama Stadion International Al-Husseini.

Baca Juga : Jelang Lawan Palestina, Timnas U-23 Dapat Kabar Gembira yang akan Buat Kekuatan Tim Semakin Bertambah