Find Us On Social Media :

Jalur Trans Sulawesi Diblokir Warga Gara-gara Komentar di Facebook

By Intisari Online, Rabu, 15 Agustus 2018 | 13:15 WIB

Intisari-Online.com - Akses Jalan Trans Sulawesi di Km 5 Desa Bombonglambe, Kecamatan Mamasa, diblokade warga, Rabu (15/8/2018).

Warga memasang palang jalan sambil membakar kayu dan sampah di jalan tersebut.

Aksi warga ini dipicu komentar sejumlah netizen di media sosial Facebook yang dinilai memfitnah dan memojokkan salah seorang kerabat mereka.

Baca juga: Pernah Dapat Sanksi Militer Pasca-PD II, Jepang Ternyata Ciptakan Senjata Maut Meriam Raksasa Elektromagnetik

Awalnya, beberapa hari lalu, seorang siswa SMP atas nama Marleni terjatuh ke sungai dan terseret arus hingga meninggal dunia.

Sejumlah pengguna Facebook mengunggah foto Marleni di Facebook yang dikomentari oleh salah satu akun bernama Jerni Lean.

Dalam komentarnya, Jerni mengaitkan kematian Marleni dengan penemuan mayat bayi yang dibuang di tong sampah hingga menghebohkan warga mamasa beberapa hari lalu.

Keluarga Marleni tak terima dengan komentar tersebut. Mereka melakukan aksi palang jalan di Jalan Poros–Mamasa, tepat di depan rumah Marleni.

Baca juga: Masih Ingat Gadis yang Didorong Temannya dari Atas Jembatan? Begini Kabar Terbarunya

Akibat aksi palang dengan membakar sejumlah kayu dan sampah di tengah jalan ini, kemacetan kendaraan tak terhindarkan.

Seorang keluarga korban, Jhonson, mengatakan bahwa aksi palang jalan itu dilakukan sebagai bentuk protes keluarganya terhadap sejumlah komentar di akun Facebook yang memfitnah dan memojokkan martabat dan kehormatan keluarganya.

“Komentar-komentar yang tidak bertanggungjawab itu sangat mencederai kehhormatan keluarga almarhum yang saat ini sedang berduka,” kata Jhonson.

Baca juga: Ini Keistimewaan Sukhoi SU-35 Buatan Rusia yang Sebentar Lagi akan Dimiliki Tentara Nasional Indonesia