Find Us On Social Media :

(Video) Mengenal Kedahsyatan MOAB, Bom dari Segala Bom yang Baru Saja Dijatuhkan AS di Afghanistan

By Ade Sulaeman, Jumat, 14 April 2017 | 13:30 WIB

Mother of All Bombs alias MOAB bom non-nuklir terbesar milik Amerika Serikat.

Intisari-Online.com - Amerika Serikat untuk pertama kali menjatuhkan bom non-nuklir terbesar yang pernah ada di Provinsi Nangarhar, Afganistan.

Bom Massive Ordnance Air Blast Bomb (MOAB) ini kerap disebut "induk dari segala bom" itu digunakan untuk menghantam posisi ISIS di provinsi tersebut.

Lalu apakah MOAB yang dipelesetkan menjadi Mother of All Bombs itu? Sedahsyat apakah senjata yang dari tampilannya saja sudah sangat menggentarkan itu?

(Baca juga: (VIDEO) Serang ISIS di Afghanistan, AS Gunakan 'Bom dari Segala Bom' MOAB untuk Pertama Kalinya)

MOAB memiliki bobot lebih dari 10.000 kilogram alias 10 ton dan mengandung 8.194 kilogram bahan peledak di dalamnya.

Jika menghantam sasaran, maka ledakan MOAB setara dengan 11 ton TNT dengan radius dampak ledakan mencapai lebih dari 1,5 kilometer.

Meski baru digunakan di Afganistan, MOAB sudah disimpan di gudang persenjataan militer AS selama lebih dari satu dekade.

MOAB dirancang AU Amerika Serikat pada 2002 dan saat itu bom tersebut dianggap sebagai senjata non-nuklir paling mematikan yang pernah dibuat.

(Baca juga: Korea Utara Memang Hanya Ancam AS, Tapi Bisa Jadi Justru Korea Selatan yang Dijatuhi Bom Nuklir)

Namun, pada 2007 Rusia menciptakan pesaing MOAB yang dijuluki "Ayah dari segala bom" dan dianggap sebagai bom non-nuklir terdahsyat saat ini.

MOAB merupakan bom berpemandu yang bisa mengenai sasarannya dengan akurasi nyaris sempurna. Namun, bom ini harus dijatuhkan dengan menggunakan parasut dari pesawat Hercules C-130.

Biasanya MOAB dijatuhkan ke sasaran yang lebih "empuk" misalnya gua ketimbang ke sasaran berupa infrastruktur pertahanan semacam bunker.