Mahasiswi Malang yang Kuliah di Jerman Meninggal Akibat Tenggelam di Danau, Keluarga Harus Tanggung Biaya Kepulangan Jenazah

Moh. Habib Asyhad

Penulis

Seorang mahasiswi jurusan Kedokteran bernama Shinta Putri Dina Pertiwi ditemukan meninggal dunia di sebuah danau di Jerman.

Intisari-Online.com - Seorang mahasiswi jurusan Kedokteran bernama Shinta Putri Dina Pertiwi ditemukan meninggal dunia di sebuah danau di Jerman.

Shinta berasal dari Bandulan, Sukun, Kota Malang dan sedang menempuh pendidikan di Universitas Leipzig, Jerman.

Kabar yang beredar mengatakan Shinta meninggal karena tenggelam di Danau Trebgaster, Bavaria, Jerman pada Rabu (8/8/2018) lalu.

TribunJatim.com melansir dari sebuah media di Jerman, Neue Presse Coburg, Shinta awalnya pergi bersama dua orang temannya untuk berenang di sebuah danau.

Baca Juga:Kisah Hao Dongdong, Gadis 15 Tahun Rela Mengemis dan Jadi Sapi demi Mengobati Ayahnya yang Tak Berdaya

Nahas, saat tengah berenang, mahasiswi berusia 22 tahun itu hilang sekitar pukul 13.30 waktu setempat.

Teman Shinta kemudian melapor pada petugas untuk dilakukan pencarian sepanjang danau.

Petugas mengirimkan lebih dari 100 anggota penyelam untuk mencari Shinta.

Baca Juga:Mantan Tentara Ini Bisa Hidup Serumah dengan Istri, Tunangan, dan 2 Budak Seksnya

Setelah dilakukan pencarian yang panjang, Shinta ditemukan tewas pada Kamis (9/8/2018) pukul 16.00 waktu setempat.

Shinta ditemukan mengapung dengan pakaian renangnya pada jarak 30 meter dari danau.

Dokter menduga Shinta meninggal karena gangguan sirkulasi.

Saat itu, daerah Bavaria sedang dalam cuaca panas hingga menyebabkan suhu dalam air danau menjadi tinggi.

Baca Juga:11 Tahun Menjalin Kasih dengan 20 Hantu, Wanita Ini Kini Berharap Punya Anak

"Panas yang hebat adalah masalah umum pada gangguan sirkulasi," kata Dokter Matthias Olszewski.

Dalam keadaan panas, tubuh terus mengompensasi panas, sehingga dibutuhkan cairan yang cukup.

Selain itu, Dokter Matthias juga menduga pakaian renang yang dipakai Shinta semakin memperburuk kondisinya di dalam air.

Saat ditemukan Shinta mengenakan pakaian renang yang besar, yang menurut dokter penggunaan pakaian renang yang besar dan tertutup dalam kondisi cuaca panas dapat memperburuk suhu tubuh.

Baca Juga:Nyalakan AC Mobil Dianggap Bikin Boros Bensin, Ini Fakta Sebenarnya!

Hal ini menyebabkan kelemahan sirkulasi hingga kehilangan kesadaran.

Karena kejutan suhu, tekanan darah meningkat tajam, pada saat yang sama pembuluh darah berkontraksi dan tekanan sirkulasi semakin membesar.

Pada kasus ini, seseorang bisa terkena serangan jantung atau stroke.

Dokter Matthias menambahkan, "Hasil yang mungkin adalah serangan jantung atau stroke.Sangat berbahaya ketika tubuh sangat panas, karena orang tersebut berada di bawah sinar matahari untuk waktu yang lama."

Seolah tak cukup dengan duka keluarga Shinta karena kepergian putri mereka, kepulangan jenazah Shinta dari Jerman ke Indonesia pun menemui kendala.

Hal ini dikarenakan biaya kepulangan Shinta harus ditanggung oleh keluarga, bukan oleh negara.

Kabar itu diterima keluarga pada Senin (13/8/2018) melalui Kementerian Luar Negeri (Kemenlu), padahal sebelumnya keluarga mendapat informasi bahwa jenazah Shinta akan tiba pada hari Jumat (17/8/2018).

Keluarga mendapat informasi tentang biaya pemulangan jenazah sebesar Rp60 juta dari referensi pemulangan jenazah asal Indonesia yang kuliah di Belanda tahun 2012.

Baca Juga:Bendera Pusaka Indonesia Terbuat dari Tenda Warung Soto, Begini Fakta Sejarahnya

Artikel Terkait