Find Us On Social Media :

Jangan Sembarang Menuduh! Orang yang Ke Psikiater Belum Tentu Sakit Jiwa!

By Ilham Pradipta M., Senin, 10 April 2017 | 18:40 WIB

Kembalilah pada dokter bila obat menimbulkan reaksi tidak enak

Intisari-Online.com – Selama ini banyak di antara kita yang terkadang malu mendatangi psikiater atau dokter spesialis kesehatan jiwa. Alasan yang paling utama adalah takut dikira orang gila atau punya keluarga gila.

Alasannya memang masuk akal. Sebab pandangan di masyarakat bahwa seorang psikiater adalah dokter bagi orang sakit jiwa. Nah, celakanya, masyarakat kita juga menganggap orang sakit jiwa itu hanya gila (psikosis).

(Lady Gaga Mengaku Sakit Jiwa)

Tunggu dulu kalau Anda juga beranggapan seperti itu. Pandangan itu salah besar. Yang benar, seorang psikiater ini mengemban tugas promosi, prevensi, terapi, dan rehabilitasi. Selain itu, ia juga memikul tugas psikiatri forensik yang berkaitan dengan bidang hukum.

Jadi, yang perlu mendapatkan bantuan psikiatri bukan cuma orang sakit jiwa! 

Kita yang berjiwa sehat juga bisa meningkatkan taraf kesehatan jiwa kita (promosi) dengan bantuan seorang psikiater. Dengan taraf kesehatan jiwa lebih tinggi, kita lebih tahan dalam menghadapi stres (ketegangan) sehingga tidak mudah jadi distres (sakit).

Caranya, dengan menjalani latihan mental untuk membiasakan diri menghadapi berbagai hambatan dan tantanngan, secara bertahap menggunakan metode tertentu.

Psikiater juga perlu dikunjungi untuk mencegah timbulnya gangguan jiwa dalam menghadapi masa penyesuaian diri terhadap perubahaan keadaan (prevensi). Umpamanya, perbuhana dalam hal pendidikan, tugas, nikah, pindah (tempat kerja, tinggal, atau sekolah), atau perubahan posisi atau status dalam masyarakat. Bahkan, untuk mengetahui sejauh mana kita tepat menduduki suatu jabatan pun, sebenarnya dibutuhkan psikiater.

Di luar diri sediri, kita bisa pula berkunjung ke psikiater untuk berkonsultasi mengenai orang lain yang menjadi tanggung jawab kita. Misal, anggota keluarga, karyawan, atau anggota organisasi yang kita pimpin. Bahlan, pasien bila kita berprofesi sebagai dokter.

Pastinya, bantuan psikiater ini dibutuhkan bila kita atau anggota keluarga ,mengalami gangguan sakit jiwa (dari ringan hingga parah) untuk mendapatkan kesembuhan (terapi). Gangguan jiwa ini nantinya dapat dilihat dari kelainan perilaku pasien atau kelainan perilaku organ tubuhnya.

Selain psikiater, ada juga psikolog. Jika psikiater mengurus kesehatan jiwa, maka psikolog mengurusi bidang lebih luas lagi. Selain kesehatan jiwa, ia juga mengurusi kecerdasan, bakat, atau kepribadian seseorang. Dalam bertugas, psikiater bisa didampingi psikolog klinis sebagai mitra kerja.

Bagaimanapun kesehatan jiwa merupakan kebutuhan semua orang dari berbagai tingkat usia. Makanya dikenal psikiatri anak hingga psikogeriatri.

Sebagai orang sehat jiwa, sudah sepatutnya kita membantu orang yang sakit jiwa. Bukannya malah melecehkan atau menertawakannya. So, kita tak perlu malu lagi untuk mengunjungi psikiater. Sebab ahli kesehatan jiwa ini tak hanya untuk orang sakit jiwa, tapi juga untuk yang sehat jiwa.