Koruptor Itu Sakit Jiwa

hery prasetyo

Editor

Koruptor Itu Sakit Jiwa
Koruptor Itu Sakit Jiwa

Intisari-Online.com - Para koruptor itu secara fisik mungkin sehat. Namun, mental mereka bisa dipastikan sedang bermasalah. Salah satu ciri jiwa yang sehat adalah bagaimana seseorang paham dengan potensinya dan akhirnya bermanfaat bagi banyak orang. Tapi, bila potensi itu disalahgunakan, artinya ia mengalami masalah kesehatan jiwa. “Depresi menjadi salah satu gangguan mental yang paling banyak terjadi,“ tutur Dr. dr. Fidianjansyah, Sp. KJ,MPH, Direktur Utama Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Prof. Dr. Soerojo, Magelang, Jawa Tengah. Contohnya, koruptor. Dia bisa dibilang jiwanya tak sehat karena tidak mampu mengendalikan perilakunya dan membedakan mana yang baik dan mana yang buruk, atau mana yang kemudian menjadi bagian dari aturan. Fidianjansyah menilai, mereka hanya mengejar sebuah pemenuhan kepuasan diri dan pencarian harta yang melanggar aturan. “Ini masalah kesehatan jiwa yang kita sebut problem psiko-sosial.” Di sisi lain ada Nick Vujicic, motivator andal tingkat dunia yang lahir tanpa tangan dan kaki, tapi semangat hidupnya luar biasa. Fisiknya tidak sehat, tapi ia berguna bagi banyak orang. Lelaki asal Australia ini nyatanya telah memberikan inspirasi bagi orang lain. “Jadi unsur jiwalah pengendali utama,” tambah Fidianjansyah. Kesehatan fisik dan jiwa, jelas sama pentingnya. Sayangnya ketika berbicara tentang kesehatan jiwa, orang akan langsung menghubungkannya dengan pasien-pasien rumah sakit jiwa. Padahal tidak selamanya begitu. Fidi mengungkapkan, sekitar 30% orang yang berobat ke Puskesmas dan mengeluh sakit, sebenarnya fisiknya sehat-sehat saja. Kondisi itulah yang dinamai psikosomatik, yakni keluhan fisik yang bersumber pada problem mental/emosional. Misalnya ada seseorang memiliki himpitan ekonomi atau persoalan keluarga, kepada dokter ia tidak akan mengaku sebagai latar belakang munculnya gangguan fisik itu. Padahal unsur kejiwaan sangat menentukan sakit atau sehatnya fisik seseorang. Penerimaan dia terhadap segala situasilah yang akan membantunya bertahan hidup. Dalam pandangan Fidi, salah satu ciri orang sehat jiwa adalah produktif. Artinya bisa memenuhi kebutuhan diri dan berperan dalam keluarga.Banyaknya pengangguran dan kemiskinan di Indonesia sekarang ini bisa jadi sebuah indikasi tingginya problem kesehatan jiwa. Karena banyak orang yang tidak produktif. “Tapi itu semua tidak dilihat bahwa akar masalahnya adalah kesehatan jiwa,” tuturnya. Diambil dari tulisan tentang depresi di Majalah Intisari edisi September 2012 dengan judul asli "Satu dari Tiga Orang Sedang Depresi".