Find Us On Social Media :

Wajib Tahu! Jangan Berikan Air Minum pada Korban Kecelakaan Kondisi Gawat Darurat

By Andrew Bari Dianto, Sabtu, 8 April 2017 | 17:00 WIB

Seorang Pria Misterius Menyelamatkan Sopir yang Terluka karena Kecelakaan Mobil

Intisari-Online.com - Korban kecelakaan lalu lintas harus segera mendapat pertolongan untuk menyelamatkan nyawanya. Namun, hati-hati, jangan sampai pertolongan yang diberikan justru memperburuk kondisi korban.

Tim dokter dari Trauma Center Rumah Sakit Siloam TB Simatupang, dr. Sadabaskara, SpOT mengatakan, sering sekali orang salah kaprah saat menolong korban kecelakaan.

(Tiga Tindakan Pertama Bila Terlibat Kecelakaan Lalu Lintas Menurut TMC Polda Metro Jaya)

Misalnya, memberikan minum pada korban kecelakaan dalam kondisi berat atau gawat darurat.

"Kalau dikasih air minum, yang terjadi aspirasi (masuknya air ke paru-paru). Masyarakat awam harus tahu," ujar Sadabaskara dalam diskusi "Pentingnya Keselamatan dan Kesehatan Pekerja" di RS Siloam TB Simatupang, Jakarta Selatan.

Air minum biasanya diberikan dengan maksud menenangkan korban kecelakaan. Namun, tak semua korban kecelakaan perlu diberi air minum.

Dalam kasus kecelakaan, kita tentu tidak tahu kondisi pasien yang sesungguhnya. Jika mengalami cedera pada tubuh bagian dalam, misalnya daerah perut, pemberian air minum justru bisa memperburuk keadaan.

Dr. Roys Pangayoman, SpB yang juga dari Trauma Center RS Siloam TB Simatupang menambahkan, berat atau tidaknya cedera yang dialami korban kecelakaan gawat darurat tak bisa dilihat secara kasat mata.

"Pasien gawat darurat yang mengalami kecelakaan itu berbeda. Sering yang lukanya telihat cuma sedikit. Lecet, ternyata luka di dalamnya berat. Cedera banyak terjadi di perut, yang paling sering kena itu limpa," jelas Roys.

Untuk itu, korban sebaiknya segera dibawa ke bagian gawat darurat rumah sakit untuk segera mendapat pertolongan pertama yang tepat.

(10 Orang Paling Beruntung dalam Sejarah Manusia: Dua Kali Terhindar dari Kecelakaan Pesawat Terbang)

Memindahkan korban kecelakaan dari tempatnya terjatuh juga perlu hati-hati. Sebagai penolong tentu tidak tahu apakah ada bagian tulang yang patah.

Apalagi, jika korban tidak sadarkan diri yang tidak bisa menunjukkan bagian yang sakit.

Jika salah mengangkat tubuh korban, justru bisa memperburuk kondisi patah tulangnya. Pergerakan tubuh korban harus seminimal mungkin. Jika ragu, lebih baik segera panggil ambulans untuk menolongnya. (Dian Maharani/Kompas)