Find Us On Social Media :

Brexit Dulu, Frexit Kemudian: akankah Prancis Keluar dari Uni Eropa seperti Inggris?

By Moh Habib Asyhad, Rabu, 5 April 2017 | 07:30 WIB

Banyak penduduknya berharap Prancis keluar dari Uni Eropa

Intisari-Online.com - Meski tak sampai separuh dari seluruh populasinya, dalam sebuah laporan ristenya, Citi menyebut, nyatanya banyak juga penduduk Prancis yang menghendaki supaya negara ini keluar dari Uni Eropa. Setelah Brexit, akankah Frexit alias France Exit alias Prancis keluar dari Uni Eropa terjadi?

“Sebanyak 54 persen menginginkan adanya referendum terkait keanggotaan Uni Eropa. Namun demikian, 72 persen menentang (Perancis) untuk keluar dari (mata uang) euro untuk kembali ke franc,” tulis Citi dalam laporannya yang bertajuk “French 2017 elections: Who will gain momentum in the final stretch?” seperti dikutip dari CNBC, Rabu (5/4).

Baca juga

Setelah Brexit, Politisi Perancis Ingin Bahasa Inggris Dikeluarkan dari Uni Eropa

Penyesalan 2,3 Juta Warga Inggris yang Memilih Brexit

Angka tersebut diperoleh dari survei yang dilakukan secara online terhadap 1.001 orang responden. Survei tersebut digelar pada 7 dan 8 Maret 2017 di Perancis.

Kita tahu, sebentar lagi Prancis akan menghadapi pemilihan presiden. Sebagian penduduk Prancis tdak puas dengan politik Eropa. Tapi di sisi lain, mereka juga takut akan dampak ekonomi yang timbul jika Perancis keluar dari keanggotaan Uni Eropa.

Calon presiden Marine Le Pen dari Partai Front Nasional sudah berjanji untuk menyelenggarakan referendum yang menuntut Perancis keluar dari Uni Eropa dan pemberlakukan mata uang tunggal dalam enam bulan pertamanya jika terpilih sebagai presiden menggantikan Francois Hollande.

Menurut laporan Citi, hanya 20 persen probabilitas Le Pen akan menjadi presiden. Citi menyatakan, tidak ada jajak pendapat yang menunjukkan bahwa Le Pen memiliki kapabilitas untuk memenangkan pilpres putaran kedua melawan Francois Fillon atau Emmanuel Macron.

“Berdasarkan bukti, kami meyakini probabilitas menang setiap calon adalah sebagai berikut, Fillon 40 persen, Macron 35 persen, Le Pen 20 persen, dan Benoit Hamon 5 persen,” ungkap Citi.

Proyeksi Citi ini dianggap cukup mengejutkan. Pasalnya, jajak pendapat yang dilakukan sejak Januari 2017 telah mengindikasikan bahwa Emmanuel Macron yang kemungkinan besar berada pada peringkat teratas dan menang atas Le Pen.

Adapun jajak pendapat yang dilakukan oleh Le Monde/Cevipof menunjukkan Macron menang pada putaran pertama, dengan persentase probabilitas 25 persen. Ia diprediksi akan mengalahkan Le Pen pada putaran kedua, dengan persentase probabilitas 61 persen.