Find Us On Social Media :

Dari Pengamatan Satelit Mata-Mata, Korut Terbukti Punya Bom Nuklir, AS pun Ketar-ketir

By Agustinus Winardi, Rabu, 5 April 2017 | 12:00 WIB

Lokasi uji coba ledakan nuklir Korut difoto dari satelit mata-mata AS

Proses uji coba ledakan nuklir itu berlangsung di bawah tanah, tepatnya di bawah Gunung Mantap. Pada uji coba bom nuklir yang dilakukan pada 9 September 2016 , hasil ledakan nuklirnya  berkekuatan 20 kiloton. 

Tapi dengan fasilitas itu, Korut dipastikan  bisa melakukan uji coba bom atom berdaya ledak 282 kiloton atau berkekuatan 14 kalinya ledakan bom atom Fat Man yang terjadi Nagasaki, Jepang pada 9 Agustus 1945.

Akibat ledakan bom atom di Nagasaki itu sebanyak 80 ribu orang tewas. Saat ini Korut diyakini sedang membuat bom atom yang memiliki daya ledak lebih besar.

Bagi negara seperti Korut yang sudah terbukti bisa membuat bom atom jelas sangat berbahaya. Pasalnya Korut telah memiliki rudal balistik jarak jauh antar benua, Inter Continental Ballistic Missile (ICBM) yang bisa dipasangi hulu ledak nuklir.

Rudal ICBM itu antara lain No-Dong (1.500 km), KN-11 (900 km), Musudan BM-25 (4000 km), KN-08/14 (8.000 km), dan Taepodong II (lebih dari 10.000 km). Jika Korut meluncurkan rudal KN-08/14 dan Taepodong II,  bisa menghantam target daratan AS.

Sebuah negara ketiga yang memiliki rudal ICBM sebenarnya sudah sangat mengkhawatirkan. Apalagi negara bersangkutan juga mampu membuat bom nuklir seperti Korut.

Kombinasi kemampuan memiliki rudal balistik jarak jauh plus bisa membuat bom nuklir benar-benar sangat mematikan. Karena selain bisa membuat bom nuklir sekaligus juga memiliki wahana pengangkutnya.

Oleh karena itu menjadi maklum jika Presiden AS  Donald Trump pun ketar-ketir. Ia bertekad melakukan tindakan militer ke Korut tanpa resolusi dari PBB. 

Trump juga menegaskan, pendahulunya Presiden George W Bush dan Barrack Obama telah gagal mencegah Korut membuat bom nuklir. Untuk dirinya, Presiden Trump tidak mau dikibuli lagi oleh Korut.