Find Us On Social Media :

Jika Sudah Mahir, Atlet Terjun Payung Bisa Berpakaian Santai Bahkan Bersandal jepit

By Agustinus Winardi, Rabu, 5 April 2017 | 08:00 WIB

Atlet terjung payung asal Jabar Dadang Kardus

Intisari-online.com - Olahraga terjun payung yang merupakan jenis kegiatan berisiko tinggi harus dilaksanakan dengan penuh disiplin dan mental baja oleh para atletnya.

Secara umum para atlet terjun payung senior seperti atlet wanita asal Sulawesi Utara,  Pingkan Natalia Mandagi dan atlet terjun payung  pria, Petra Mandagi  dari tempat yang sama menyatakan semua atlet terjun payung awalnya mengalami ketakutan.

Tapi karena sudah mendapat pelatihan yang cukup dan saat terjun awal didampingi pelatih, aktivitas terjun payung bagi para atlet senior justru menjadi kegiatan yang membuat ketagihan.

Namun untuk para atlet terjun payung atau penggemar olah raga terjun payung sebenarnya  ada standar yang  harus dipatuhi saat akan melakukan penerjunan.

Aturan standar itu antara lain menggunakan parasut utama sekaligus parasut cadangan.

Penggunaan parasut cadangan dilakukan jika parasut utama tidak mengembang.

Caranya parasut utama di-cut atau dilepas baru kemudian mengembangkan parasut cadangan pada ketinggian yang aman.

Melengkapi diri dengan alat  pembuka parasut otomatis karena pada ketinggian 800 kaki , jika  parasut tidak mengembang, parasut akan terbuka secara otomatis.

Peralatan standar lain yang harus dibawa saat terjun adalah kaca mata gogle penahan angin, altimeter pengukur ketinggian  yang dipasang di tangan seperti jam, alat komunikasi seperti radio HT, dan sepatu yang kuat untuk menjejak tanah.

Saat akan terjun dari pesawat  pilot memberi tahu sudah pada ketinggian dan drop zone yang ditentukan.

Selanjutnya personel jumper muster akan memandu  para atlet untuk melakukan penerjunan secara bergiliran.

Selingkuh, Penis Si Pria Terkunci Dan Tak Bisa Dicabut Dari Vagina