Penulis
Intisari-online.com -Ryousai kenbo. Ryousai artinya istri yang baik, sedangkan kenbo adalah ibu yang bijaksana.
Inilah istilah bagi perempuan Jepang yang mendedikasikan seluruh waktunya untuk mengurus keluarga, terutama mendidik anak-anak mereka.
Bahkan para ibu ini harus berkuliah dulu di sekolah khusus yakni Otsuma Women University, di daerah Tokyo untuk mendapat bekal pengetahuan sebagai ibu yang baik.
Irene Dyah Respati (Irene), penulis paruh waktu yang sempat 11 tahun tinggal di Jepang, mengaku memiliki teman lulusan Otsumea Women University itu. “Dia wanita hebat, betul-betul sosok ryousai kenbo sesuai dalam bayangan saya,” tutur Irene.
Tugas temannya ini mengurus anak dan rumah dengan baik, sayang, dan berbakti kepada suami, pandai merawat diri, punya penampilan dan tindak tanduk tanpa cela, serta berpendidikan tinggi.
(Mengeluh Sakit Kepala, Ternyata Ada Cacing Pita 11cmDi Otak remaja Ini)
Hebatnya, teman Irene itu ternyata mengaku tidak pernah “memprogram diri” untuk menjadi wanita seperti itu. Bahkan dia baru teringat kembali istilah ryousai kenbo setelah Irene mengingatkannya.
Di kalangan ibu-ibu modern, istilah itu memang sudah dianggap jadul. Pemunculannya di masa lalu juga berasal dari masyarakat, sebagai salah satu bentuk nilai sosial budaya.
Ryousai kenbo adalah cita-cita tertinggi para ibu di Jepang sebagai perempuan. Sejatinya, seluruh unsur dan spirit ryousai kenbo itu dimiliki setiap perempuan. Dalam ungkapan Irene, “Kalau mau diterjemahkan bebas ke istilah zaman sekarang, artinya mungkin super mom kali ya.” Di Jepang ada pula istilah kyoiku mama atau ibu pendidikan. Namun Irene menangkap, justru predikat ini kadang dipandang sedikit miring.
Kyoiku mama adalah para ibu yang terlalu bersemangat menggenjot potensi anak. Para ibu yang ambisius. Namun sisi positifnya, para ibu berpendidikan tinggi ini mendedikasikan hidupnya bagi tumbuh kembang anak.
Irene mengaku memiliki dua teman yang cocok dengan definisi itu. Keduanya lulusan sekolah hebat, keluarga berada, bahkan berpendidikan tinggi di luar negeri.
Namun akhirnya semua itu didedikasikan untuk memikirkan pendidikan anak, tumbuh kembang anak, gizi, kegiatan, pergaulan anak dengan sangat serius.