Find Us On Social Media :

Intan Dan Arang Sebenarnya Bersaudara, Tapi Harganya Kok Bisa Beda?

By Yoyok Prima Maulana, Senin, 3 April 2017 | 17:00 WIB

Foto: Scienabc.com

Intisari-online.com - The Cullinan adalah nama intan yang ditemukan di Premier, Afrika Selatan. Dengan bobot  3.106,75 carat (621,35 g), harganya ditaksir mencapai Rp3,9 triliun.

Pada sisi lain, sekantong grafit atau arang, satu bungkus plastik besar harganya ada di kisaran Rp5.000. Padahal, keduanya bersaudara, mempunyai bahan penyusun yang sama yakni, atom karbon (C).

Karbon, ditemukan di masa prasejarah dan diketahui manusia purba, dibuat dengan membakar bahan organik menjadi arang. 

Ada empat allotropi dari karbon: amorfous, grafit, intan, dan fullerene. Sementara Intan adalah salah satu benda terkeras dan terindah yang ada di muka Bumi.

Mengapa keduanya intan dan karbon jadi berbeda?

Penyebabnya pada struktur yang dibentuknya. Pada intan strukturnya rapat dan ikatan yang terjadi begitu kuat, sedangkan pada arang strukturnya tidak rapat dan ikatannya lemah.

Arang sangat ringan, jika dipecah tampak banyak rongga. Jadi sebenarnya arang berwarna hitam. 

Intan keras sekali karena atom-atomnya terjejal sangat rapat, tertumpuk dan tertindih bertahun-tahun di Bumi. 

Karena merapat, kedudukan elektron juga ikut mendekat ke inti. Tingkat energi orbital-orbital atom C pun menurun.

Perubahan kedudukan orbital ini mengakibatkan panjang gelombang spektrum tampak berubah. Maka warna spektrum yang kita lihat juga berbeda, tidak lagi hitam.

Secara garis besar, arang terbentuk dari proses yang instan. Sebaliknya, intan butuh waktu jutaan tahun dengan tertimpa panas ribuan derajat celcius dan tekanan yang teramat besar.  

Tak heran, intan masih bisa tahan walau dipanaskan di suhu 4.000 C. Lebih keras dari baja. Dan, berkilauan indah.