Find Us On Social Media :

Duh! Indonesia Ada di Posisi 4 dalam Daftar Negara Dengan Kesenjangan Ekonomi Tertinggi di Dunia

By Mentari DP, Kamis, 30 Maret 2017 | 19:45 WIB

Inilah Daftar Negara Dengan Kesenjangan Ekonomi Tertinggi di Dunia, Indonesia Ada di Posisi 4.

Intisari-Online.com- Masalah kesenjangan ekonomi sering kita rasakan terutama di negara-negara berkembang. Tapi ternyata ada juga negara maju yang masuk daftar.

(Rakyat Kecil Kena Imbasnya, Hal Ini Bisa Dialami Warga Indonesia Jika Resesi Global Sampai Indonesia)

Menurut laporan dari Credit Suisse Global Wealth Report 2016, inilah daftar negara yang memiliki kesenjangan ekonomi tertinggi di dunia dilansir independent.co.uk.

  1. Rusia 74,5%
  2. India 58,4%
  3. Thailand 58%
  4. Indonesia 49,3%
  5. Brazil 47,9%
  6. Tiongkok 43,8%
  7. Amerika Serikat 42,1%
  8. Afrika Selatan 41,9%
  9. Meksiko 38,2%

('Resesi adalah' Trending Usai Menkeu Bocorkan Ekonomi 2023, 5 Investasi Ini Malah Bikin Kaya;?)

Credit Suisse mengatakan masalah kesenjangan ekonomi terjadi hampir di setiap negara di dunia.

“Perkiraan kami, populasi global secara kolektif memiliki kurang dari 1% dari kekayaan global. Sedangkan 10% orang terkaya memiliki 89% dari semua kekayaan,” tulis dalam laporan.

Mereka juga mengidentifikasi bahwa Amerika Serikat dan Jepang sebagai penerima terbesar di dunia dalam hal meningkatkan kekayaan rumah tangga. Sementara Swiss terpilih sebagai negara terkaya per kapita.

('Tahun Depan Akan Gelap', Presiden Jokowi Sebut Kondisi Ekonomi Dunia pada 2023 akan Lebih Sulit daripada Tahun Ini, Apa Penyebabnya?)

Lalu siapa yang negara yang bermasalah soal kesenjangan ekonomi? Jawabannya adalah Inggris.

Ini terjadi karena Brexit (ke luar dari Uni Eropa) dan membuay nilai Pound menurun. Sehingga mereka menempati peringkat terendak soal kekayaan rumah tangga.

Sedangkan kekayaan orang Indonesia meningkat enam kali lipa selama tahun 2000 sampai 2016. Namun rata-rata kekayaan rata-rata orang di Indonesia masih rendah.

Kesenjangan antara yang kaya dan miskin mencapai 49.3% di Indonesia.