Intisari-Online.com - Aksi teror London (22/3/2017) yang menewaskan sekitar 4 orang, salah satu di antaranya polisi, dan puluhan lainnya luka membangkitkan tanda tanya kenapa polisi di London tidak bersenjata.
(Ingin Beli Smartphone yang Paling Pas Buat Kamu? Simak Panduan Ini)
Polisi London yang gugur ditikam beberapa kali oleh teroris menggunakan pisau tanpa bisa memberikan perlawanan memadai. Apalagi polisi London yang mengenakan seragam resmi itu ternyata tidak dibekali senjata api.
Secara konstitusi di Inggris memang ada aturan untuk mengizinkan polisi membekali diri dengan senjata api saat bertugas. Aturan penggunaan senjata api bagi polisi itu berlaku di kawasan Irlandia, Irlandia Utara, Great Britain (Inggris Raya).
(Satu Orang Tewas, Belasan Lainnya Terluka Akibat Serangan Teror di Dekat Gedung Parlemen Inggris)
Baik di kawasan Irlandia maupun Irlandia Utara, polisi Inggris dalam tugasnya selalu dibekali senjata api mengingat tantangan yang dihadapi berisiko. Mereka kerap menjadi serangan kelompok separatis, yang oleh Pemerintah Inggris disebut teroris, Tentara Pembebasan Rakyat Irlandia (IRA).
Di kawasan Irlandia Utara polisi Inggris wanita (polwan) bahkan dipersenjatai mulai tahun 1993 agar bisa melawan serangan gerilyawan IRA.
Tapi di kawasan Inggris Raya, polisi yang bertugas dibekali senjata api sangat terbatas. Hanya polisi yang bertugas di sekitar kediaman Perdana Menteri Inggris, Downing Strret 10 dan Keluarga Kerajaan yang dibekali senjata api.
(Serangan Teror Dekat Gedung Parlemen Inggris, Serangan Teror Ala Pasukan Komando?)
Alasan polisi Inggris Raya tidak bersenjata adalah karena permintaan rakyat Inggris sendiri. Pasalnya mereka merasa terancam melihat polisi bersenjata.
Tapi sesuai ancaman yang dihadapi mulai tahun 2004 semua polisi Inggris dilengkapi senjata penyetrum, Taser, yang bisa melumpuhkan target untuk beberapa menit.
Satuan polisi London memang ada yang dibekali senjata api, yakni Authorised Firearms Officers (AFO). London juga memiliki satuan Metropolitan Police Service’s (MPS) yang dilengkapi senjata dan kendaraan taktis.
Namun satuan-satuan polisi ini hanya akan turun jika ada kejadian.Artinya setelah ada serangan dan korban jatuh, AFO dan (MPS) baru bertindak. Apalagi prinsip kerja polisi memang baru lakukan tindakan, setelah ada laporan, dan kejadian.