Menurut Ahli, Seperti Inilah Seharusnya Tubuh Manusia agar Tahan dari Kecelakaan Mobil

Moh. Habib Asyhad

Penulis

Para ahli membuat rekaan bentuk tubuh manusia, seperti inilah seharusnya tubuh manusia agar tahan terhadap kecelakaan mobil.

Intisari-Online.com - Kecalakaan mobil masih saja terus terjadi bahkan mengakibatkan hilangnya nyawa.

Hal ini rasanya sulit dihindari meski para produsen mobil selalu berinovasi untuk membuat produk mereka semakin aman.

Penyebab paling umum kecelakaan mobil di jalan raya adalah penggunaan ponsel saat mengemudi.

Dengan pemikiran tersebut, Pemerintah Australia berinisiatif mengingatkan bagaimana kecelakaan itu masih terus terjadi dan betapa rapuhnya tubuh manusia.

Untuk proyek itu, Komisi Kecelakaan Transportasi Victoria bekerjasama dengan Patricia Piccinini, pematung dari Melbourne untuk membuat replika manusia yang dapat bertahan dari kecelakaan mobil.

BACA JUGA:Perempuan Hamil Ini Meminum Cairan Pembersih yang Disajikan oleh McDonald's

Replika ini bernama Graham.

Menurut Christian Kenfield, seorang ahli bedah trauma, manusia tidak memiliki kemampuan baik dalam menghadapi trauma.

Oleh sebab itu, Graham dibuat tanpa leher sama sekali untuk menghindari patah leher.

Selain itu wajahnya juga penuh dengan lemak untuk melindungi telinga dan hidungnya.

Dia juga memiliki puting tambahan di antara tiap tulang rusuknya yang berfungsi sebagai airbag.

Tambahannya, Graham juga memiliki kulit yang sangat tebal.

Bentuk keseluruhannya, beberapa orang mungkin melihat Graham memiliki kaki seperti kelinci.

Ini disengaja untuk membantunya melompat dari kendaraan ketika terjadi kecelakaan.

BACA JUGA:Terbiasa Hidup Susah, Bung Karno Pun Jadi 'Penyelundup' Saat Diasingkan ke Flores

Mengingat anatomi dan proporsi Graham ini sangat tidak realistis, ini mempermudah bagi orang untuk melihat bahwa tubuh manusia sebenarnya tidak dirancang untuk tahan terhadap tabrakan mobil.

Jadi, sebagai peringatan agar kita lebih berhati-hati saat berkendara.

Dr kenfield berpesan, "Bahaya, bahkan kecepatan rendah sepert 25, 30, 35 kilometer per jam sudah cukup memberi dampak."

"Bagian paling penting dari tubuh untuk cedera adalah kepala. Jadi, ketika kepala terkena, otak akan terguncang, menghancurkan bagian depan tengkorak dan memantul kebelakang mendapati cedera di bagian belakang kepala juga."

BACA JUGA: Ampuh Luluh Lantakan Dinding Beton, Inilah Senjata Mengerikan Nazi, Beratnya 1.350 Ton

Artikel Terkait