Find Us On Social Media :

Diangkat Jadi Anak, Dua Remaja Ini Malah Bunuh Ibunya dengan Sadis Hanya Karena Hal Sepele

By Tatik Ariyani, Jumat, 3 Agustus 2018 | 14:30 WIB

Detektif kemudian mengunjungi rumahnya dan mewawancarai Saldivar dan Wilson, yang memberikan cerita yang tidak konsisten tentang ibu mereka.

Setelah mencari ponsel keduanya dan ditemukan sebuah pesan singkat yang berbunyi 'ibuku telah meninggal', Wilson mengaku bahwa dia dan Saldivar menusuk ibu mereka dan menguburkan mayatnya pada kedalaman 0,5 meter.

Baca Juga: Dibatasi Rumitnya Protokol Kerajaan, Ini Analisis Pakar tentang Hubungan Ratu Elizabeth II dengan Para Cucunya

Wilson juga mdetektiengklaim bahwa Liebig meminta kepada anak-anaknya untuk membunuhnya.

Kemudian mereka membawa detektif ke kuburan dangkal dan tak jauh dari sana, ditemukan pula senjata yang dikubur.

Wilson mengatakan bahwa Liebig mengadopsinya lima tahun yang lalu. Sementara Saldivar tidak jelas apakah dia juga diadopsi atau tidak.

Saldivar berkata selama interogasi bahwa dia dan Wilson memutuskan untuk membunuh pada 19 Juli Liebig karena mereka tidak tahan dengan keluhannya.

Unggahan terakhir Liebig di Facebooknya pada 19 July terdapat sebuah foto dengan empat remaja laki-laki dan dia menulis "Aku seorang ibu yang berharap melakukan semuanya dengan baik. Aku ingin anak-anakku menjadi pria dewasa seperti yang kuharapkan. Aku hidup untuk mereka."

Cataan polisi menunjukkan bahwa Saldivar dan Wilson berencana menusuk Liebig di vena jugularis sehingga dia akan cepat mati.

Mereka menunggu Liebig tidur dan Wilson menusuk lehernya.

Saldivar kemudian memukul kepalanya dengan palu sekitar 20 kali.

Liebig bahkan berteriak minta tolong kepada Saldivar dan Wilson karena dia tidak sadar bahwa pelakunya adalah mereka berdua.

Serangan 25 menit itu berakhir ketika tulang tengkorak Liebig dipukul dengan palu, kemudian bagian belakang leher ditikam dengan pisau dan mayatnya dikubur di padang pasir.

Kedua tersangka mengaku bahwa sebelum pembunuhan, mereka bertengkar dengan Liebig dan lelah dengan cara Liebig mengasuh mereka dan suka menuntut.

Kedua tersangka akan dibawa ke Pusat Penahanan di mana mereka akan diproses sebagai orang dewasa.

Baca Juga: Nyai Roro Kidul, Sosok Cantik Rekaan Panembahan Senopati dalam Babad Tanah Jawi