Mengintip Wanpaku, Sumo Anak-anak di Jepang yang Diharapkan Jadi Pesumo Handal Masa Depan

Moh. Habib Asyhad

Penulis

Intisari-Online.com - Turnamen gulat Wanpaku sumo 34 tahunan di Jepang diikuti oleh ratusan anak.

Kompetisi terbuka untuk siswa di kelas empat hingga enam dan kompetisi biasanya diadakan di arena Ryogoku Kokugikan di Tokyo, Jepang.

Menurut Washington Post, peserta sumo anak-anak ini turun menjadi 33.000 pesaing di tahun 2014, turun dari 70.000 pada tahun 1994.

Baca Juga:Tidur dengan Kipas Angin Menyala Semalaman Dinyatakan Berbahaya, Ini Faktanya

Baca Juga:Inilah yang Terjadi Saat Makan Bawang Merah Mentah Setiap Hari, Salah Satunya Meningkatkan Produksi ASI

Seorang pegulat memenangkan pertandingan ketika dia mendorong lawannya keluar dari ring atau ketika lawannya menyentuh pasir dengan bagian tubuh lain selain kaki.

Pegulat dapat mendorong, menyerang, melempar, mengangkat dan memaksa lawan keluar dari ring atau ke tanah.

Peserta tidak diperbolehkan menendang,mengenai mata,menarik rambut lawan atau mengangkat area selangkangan lawan.

Baca Juga:Nekat Menikah Tanpa Restu, Pasangan Ini pun Dilecehkan Keluarganya Sendiri

Kompetisi nasional pertama sumo Wanpaku diadakan pada 4 Agustus.

Turnamen Wanpaku juga menggelar babak kualifikasi di negara lain, yaitu di Mongolia dan Hawaii untuk pertama kalinya masing-masing pada tahun 2014 dan 2015.

Semua pertandingan awal diadakan di distrik-distrik di seluruh Jepang.

Baca Juga:Digadang-gadang Mudahkan Manusia, Ahli Justru Prediksi 5 Hal Menakutkan Ini tentang Kecerdasan Buatan

Menurut JCI, turnamen Wanpaku dan sumo itu sendiri dapat membantu anak-anak menjadi lebih kuat secara mental dan fisik.

Pelatihan untuk kompetisi juga dapat mengajarkan peserta untuk menjadi lebih perhatian, sopan, bekerja keras, ulet dan berpikiran terbuka.

Kebanyakan pemenang lebih cenderung mengejar karir sebagai pegulat sumo profesional.

Baca Juga:Seorang Pria Menemukan Harta Karun Berupa Permata Merah Berusia 500 Tahun!

Sayangnya, calon pemain sumo profesional biasanya putus sekolah sekitar usia 15 tahun dan pindah ke 'kandang' komunal di mana kehidupan mereka menjadi sangat ketat.

Satu latihan sumo, yang dikenal sebagai keiko, dirancang untuk mendorong pegulat ke batas fisik dan mental mereka, dan merupakan hal pertama yang dilakukan di pagi hari.

Kelompok sumo di Jepang berharap bahwa turnamen sumo Wanpaku akan meningkatkan minat anak-anak dalam olahraga tradisional tersebut.

Baca Juga:Seorang Pria Tega Membakar Tunangannya yang Cantik, Diduga Kuat Ini Motif di Balik Kekejamannya!

Artikel Terkait