Bagaimana Bintang-bintang di Tata Surya Terbentuk? Para Astronom Coba Mencari Jawabannya untuk Kita

Moh Habib Asyhad

Penulis

Jejak bintang milyaran tahun lalu masih bisa dilihat sampai sekarang

Intisari-Online.Com – Para astronom sedang mempelajari starquake atau “gempa bintang” untuk menemukan pandangan baru mengenai kapan sebenarnya galaksi kita dilahirkan. Fenomena Starquake terjadi ketika gelembung gas yang mendidih menyerang permukaan bintang dari dalam – mengeluarkan suara seperti bel.

Meskipun para peneliti tidak bisa mendengar suara ini, namun mereka bisa mengukur fluktuasinya dari cahaya bintang. Proses ini memudahkan tim peneliti untuk mempelajari bagaimana bintang berotasi. Hasil penemuan mereka tersebut dipublikasikan pada jurnal Nature Astronomy dan para peneliti berharap selanjutnya mereka memiliki hipotesa baru tentang bagaimana bintang terbentuk.

(Ingin Beli Smartphone yang Paling Pas Buat Kamu? Simak Panduan Ini)

“Sama seperti seismolog yang menggunakan gempa bumi untuk mengerti interior bumi, maka kami menggunakan starquake untuk memahami komponen bintang,” ujar dr. Dennis Stello, salah satu anggota tim peneliti.

“Studi terbaru kami menyediakan bukti utama bahwa pendekatan ini memungkinkan untuk mendapat pandangan baru mengenai proses yang terjadi milyaran tahun lalu, dekat dengan waktu terciptanya alam semesta,” tambahnya.

Bintang tercipta ketika awan gas runtuh, lalu membentuk gugusan yang terdiri dari 1000 bintang. Para ilmuwan mempelajari dua gugusan Milky Way – yang mana satunya terbentuk lebih dari 2 milyar tahun lalu, dan yang lainnya lebih dari 8 milyar tahun lalu – untuk memahami sudut perputaran bintang.

(Hebat, Planet-planet di Sistem Tata Surya Kita Sekarang Bisa Dijadikan Hiasan yang Menggemaskan!)

Secara spesifik, mereka mengobservasi 48 bintang merah raksasa dan menemukan bahwa 70% di antaranya berkaitan satu sama lain. Penemuan mengejutkan ini menyatakan bahwa bintang memiliki jejak yang sama dengan rotasi awan gas yang membentuk gugusan milyaran tahun lalu. Penemuan ini berdasarkan data yang dikumpulkan dari NASA selama 4 tahun.

“Sebelumnya kami menduga bahwa turbulensi besar akan meruntuhkan energi rotasi dari awan gugusan di mana bintang-bintang lahir, sehingga mereka tidak saling terkait. Ini merupakan hal luar biasa karena jejak kondisi awal ini masih bisa dilihat milyaran tahun ke depan,”

Artikel Terkait