Intisari-Online.com – Indonesia memiliki program luar angkasa layaknya peluncuran satelit, akan tetapi untuk mengirim manusia ke angkasa masih belum dapat direalisasikan. Kita dapat melihat Amerika Serikat (AS) sebagai salah satu referensi terbaik dalam penggunaan astronot yang dilakukan oleh NASA .
Beberapa kualifikasi umum untuk menjadi astronot telah dijelaskan dalam artikel sebelumnya. Kini kita akan melihat bidang yang disediakan oleh NASA beserta kualifikasi khususnya.
Berikut ini adalah bidang-bidang astronot beserta penjelasan dan kualifikasinya di NASA:
1. Komandan dan pilot astronot
Pilot astronot memiliki pekerjaan memimpin sebagai komandan atau mengendarai pesawat luar angkasa dan bisa juga menjalani kedua pekerjaan itu sekaligus. Selain itu, bidang tersebut juga memimpin pengoperasian stasiun angkasa.
Dalam sebuah misi, komandan memiliki tanggung jawab atas kendaraan, kru, kesuksesan misi, dan keselamatan penerbangan. Pilot dapat membantu komandan dalam mengontrol dan mengoperasikan kendaraan serta membantu peluncuran dan pengembalian satelit.
Selain memiliki bekal pendidikan dan fisik yang telah dijelaskan di artikel sebelumnya, beberapa kualifikasi harus dipenuhi seperti memiliki 1,000 jam terbang dalam penggunaan pesawat jet. Pengalaman terbang menjadi hal yang paling diinginkan oleh NASA.
2. Spesialis misi
Seorang spesialis misi akan bekerja dengan komandan dan pilot dengan pertanggungjawaban yang berupa kordinasi operasi di berbagai bidang. Kordinasi sistem, perencanaan aktivitas kru, penggunaan konsumsi,dan operasi muatan atau eksperimentasi. Mereka juga melakukan tugas spesifik dan pengoperasian berbagai alat layaknya astronot lain.
Selain syarat dasar, gelar pendidikan yang dipegang oleh kandidat harus dilengkapi dengan pengalaman minimal tiga tahun. Pengalaman profesional diinginkan dan kesiapan akademis juga menjadi hal yang diinginkan oleh NASA.
3. Spesialis muatan
Mereka adalah petugas yang melakukan spesialisasi pekerjaan di dalam pesawat. Selain NASA, orang dengan kewarganegaraan di luar AS dapat bergabung dalam bidang ini apabila mendapatkn rekomendasi dari pemerintahan atau sponsor.
Mereka ditugaskan apabila spesialis misi membutuhkan awak tambahan dalam sebuah misi. Spesialis muatan dapat menjadi kru pesawat dan menjadi astronot apabila aktivitas yang dilakukan melibatkan persoalan unik.
Untuk menjadi spesialis muatan harus memiliki kualifikasi pendidikan dan lolos dari uji coba fisik yang dilakukan oleh NASA. Program kandidat astronot yang dibuat oleh departemen luar angkasa tersebut tidak menyangkut pekerjaan ini. Akan tetapi karena tugas ini juga memberikan kesempatan untuk menjelajahi angkasa, kita juga bisa dibilang sebagai astronot.
Dengan fleksibilitas warga negara, spesialis muatan mungkin menjadi bidang yang paling memungkinkan orang luar AS untuk ikut bergabung dengan NASA. Mungkin kelak orang Indonesia dapat melahirkan astronot-astronot baru, mengirimkan manusia ke angkasa serta mengeksplorasi luar angkasa.
(space.com/nasa.gov)