Find Us On Social Media :

Miris, Sudah 21 TKI Asal NTT Meninggal di Malaysia dalam Dua Bulan

By Moh Habib Asyhad, Minggu, 19 Maret 2017 | 08:45 WIB

Berkah dan Masalah TKI dari Arab Saudi

Intisari-Online.com - Miris. Itulah yang terjadi dengan tenaga kerja Indonesia di luar negeri. Bayangkan, dalam waktu dua bulan saja, sudah ada 21 TKI asal Nusa Tenggara Timur yang meninggal di Malaysia.

Perinciannya: sebagian besar dari Kabupaten Timor Tengah Selatan, sisanya dari Kabupaten Timor Tengah Utara, Malaka, Belu, dan Ende.

(Ingin Beli Smartphone yang Paling Pas Buat Kamu? Simak Panduan Ini)

Dalam wawancara dengan Kompas.com, Kepala Badan Pelyanan, Penempata, dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BP3TKI) NTT Tato Tirang, sebagian besar besar TKI yang meninggal adalah laki—mereka meninggal saat bekerja.

Yang lebih ironis lagi, “Dari 21 TKI yang meninggal saat bekerja di Malaysia itu, hanya dua orang yang sah dan legal, sedangkan sisanya illegal," kata Tirang, Sabtu (18/3).

(Ginjal TKI Sri Rabitah Diduga Dicuri oleh Sindikat Penjualan Organ Tubuh)

Sebanyak 18 TKI yang meninggal, lanjut Tirang, dipulangkan ke kampung halamannya di NTT. Sedangkan tiga orang dimakamkan di Malaysia, karena tidak memiliki alamat yang lengkap di NTT.

“Yang dikuburkan di Malaysia itu kita tidak tahu dari kabupaten mana, karena berangkatnya illegal sehingga kita tidak tahu asalnya dari mana. Alamatnya pun hanya tertulis dari NTT, sehingga kalaupun dikirim ke sini kita tentu bingung mau cari di mana alamatnya,” kata Tirang.

Menurutnya, puluhan TKI itu kebanyakan bekerja sebagai pekerja kebun dan asisten rumah tangga. Sebanyak lima orang menjadi korban kapal tenggelam dan dua tenggelam saat memancing di sungai. Mayoritas sisanya meninggal karena sakit.

Tirang menjelaskan, TKI ilegal sangat berpeluang sakit dan meninggal di Malaysia karena berangkat secara tanpa dokumen pemeriksaan kesehatan yang sah.

“Sehingga mungkin penyakit yang dibawanya dari kampung tidak diobati dan sampai Malaysia akhirnya meninggal,” jelas Tirang.