Duh, Puluhan Mobil Sport Seperti Lamborghini dan Porsche Bernilai Rp80 Miliar Dihancurkan Pakai Buldoser, Kenapa Yah?

Mentari DP

Penulis

Dilaporkan dari 75 kendaraan yang dihancurkan, 68 di antaranya adalah mobil sport bermerek Lamborghini, Mustangs dan Porsche.

Intisari-Online.com – Anda pernah lihat bahwa kepolisian sering menghancurkan botol miras (minuman keras) menggunakan buldoser bukan?

Nah, kali ini kejadian serupa terjadi. Tapi yang dihancurkan bukanlah botol miras, melainkan mobil sport mewah.

Kok gitu?

Ya, dilansir dari dailymail.co.uk, Presiden Filipina Rodrigo Duterte mengizinkan kepolisian untuk menghancurkan lebih dari 75 mobil sport mewah dan sepeda motor yang telah diselundupkan ke negara itu.

Baca juga:Perjalanan Haji pada 1800-an: Enam Bulan di Bawah Ancaman Kelaparan, Badai, Perompak, dan Wabah Penyakit

Dilaporkan dari 75 kendaraan yang dihancurkan, 68 di antaranya adalah mobil sport bermerek Lamborghini, Mustangs dan Porsche.

Sementara delapan sisanya adalah sepeda motor. Total seluruh kendaraan tersebut bernilai 298 juta Philippine Peso (Rp80 miliar).

Bahkan terlihat Presiden Duterte, yang mengenakan topi putih, bersorak saat buldoser menghancurkan kendaraan selundupan di Sta Ana, Cagayan, di Filipina utara, Senin (30/7/2018).

Dalam pidato sebelum penghancuran terjadi, Presiden Duterte mengatakan bahwa menghancurkan kendaraan seludupan merupakan salah satu dari caranya selain memberantas korupsi.

"Saya menghancurkan mobil impor ilegal karena Anda harus menunjukkan kepada dunia bahwa Anda memiliki tempat investasi dan bisnis yang layak,” kata Duterte.

Baca juga:Jhator, Ritual Pemakaman Mengerikan di Tibet, Mayat Dibiarkan Dimakan Burung Nasar

Dia juga menyampaikan bahwa apa yang dia lakukan ini adalah langkah pertama untuk 'menetapkan hukum dan ketertiban' di seluruh Filipina.

Kejadian ini bukanlah kali pertama terjadi.

Sebelumnya pada bulan Februari 2018, lusinan mobil sport dan kendaraan mewah, termasuk Jaguar, BMW, dan Corvette Stingray senilai sekitar 850.000 Pound (Rp16 miliar) dihancurkan di Manila.

Kebijakan Presiden Duterte jelas berbeda dnegan kebijakan di masa lalu.

Di masa lalu, kendaraan yang diselundupkan akan disita dan kemudian dilelang, dengan pemerintah mengambil hasilnya.

Namun, Presiden Duterte telah menegaskan ia lebih suka menghancurkan mobil seludupan daripada mendapatkan keuntungan pemerintah dari kejahatan.

Baca juga:Skandal Perselingkuhan 7 Pesepakbola dengan Istri Rekan Setimnya, Ada yang Berakhir dengan Bunuh Diri

Artikel Terkait