Find Us On Social Media :

Pria Ini Terpaksa Pakai Topeng Silikon Karena Alergi Sinar Matahari

By Khena Saptawaty, Sabtu, 11 Agustus 2018 | 09:15 WIB

Intisari-Online.com – Sinar matahari diperlukan untuk menguatkan tulang kita.

Itu sebabnya banyak bayi baru lahir suka ‘dimandikan’ sinar matahari pagi oleh ibunya.

Sayangnya, mandi matahari bisa menjadi celaka bagi seorang pria bernama Alex Hickson dari Inggris.

Betapa tidak, kulit pria berusia 25 tahun itu bisa melepuh bila terkena sinar matahari.

Ya, Alex punya penyakit alergi terhadap sinar matahari.

Itu karena ia punya penyakit langka yang disebut xeroderma pigmentosum.

Penyakit itu membuat Alex menjadi 10.000 kali lebih sensitif terhadap sinar matahari dibandingkan rata-rata orang biasa.

Kulit Alex berkemampuan terbatas dalam memperbaiki sel-sel kulit yang rusak akibat sinar matahari.

Alergi pria itu lebih menjadi-jadi bila ia keluar rumah karena kulit bayinya melepuh begitu sinar matahari menyentuh kulitnya.

Agar kulit wajahnya tidak terbakar, akhirnya Alex harus memakai kulit kedua yang terbuat dari silikon.

Kulit kedua yang seperti topeng itu menutup wajah hingga ke bahunya, kecuali bagian mata, hidung, dan mulutnya .

Selain itu, ia juga harus memakai sebuah kacamata khusus pelindung yang akan melindungi pengelihatannya.

Kulit kedua Alex ini berkat penemuan Zoe Laughlin, yang mengenalkannya kepada pria tersebut.

Zoe dan Alex menceritakan pengalaman mereka itu di BBC Two: The Big Life Fix, yang akan tayang pada Kamis ini, pukul 8 waktu Inggris.

Dilansir dari metro.co.uk, diperlukan waktu dua bulan untuk membuat topeng khusus bagi pria tersebut.

Topeng kulit kedua itu merupakan cetakan prostetik model 3 dimensi akan wajahnya dengan menggunakan ribuan fotonya.

Sebuah cetakan dari silikon kemudian diciptakan setelah model 3D terpasang pada sebuah sarung plaster.

Silikon adalah bahan yang ideal karena bahan itu zero sinar ultra violet.

Dan hanya itu satu-satunya cara yang cukup aman untuk Alex dalam menghindari kerusakan kulit.

Alex kehilangan kata-kata ketika ia kali pertama memakainya, dan berkata, “Aku tidak berpikir itu menjadi mungkin.”

Sementara ibunya, Anna, mengatakan ia senang anaknya mencoba sesuatu yang belum pernah dilakukan sebelumnya.

“Bahkan dalam mimpi terliarku pun aku belum pernah memimpikan hal ini,” kata Anna.

Sang ibu bercerita, kali pertama Alex terkena sinar matahari saat masih bayi, kulitnya mulai terbakar mengerikan.

“Anda dapat melihat di foto wajahnya terbakar, benar-benar terbakar, tidak ada kulit di situ. Ajah, kaki, tangan, dan kakinya terbakar,” kata Anna.

Ketika hal itu terjadi untuk kedua kalinya, Anna langsung tahu hal itu menjadi lebih serius lagi.

Alex pun didiagnosa xeroderma pigmentosum yang langka, yang membuatnya ia harus di dalam rumah setipa siang selama masa pertumbuhannya.

Penyakit itu juga membuat Alez kehilangan sebagian pendengarannya dan yang lebih buruk bisa berkembang menjadi kanker kulit.

Dokter mengatakan kepada orangtua Alex agar anaknya ‘hidup di malam hari’ setelah didiagnosa penyakit itu.