Find Us On Social Media :

Sanggupkah 'Gigi Naga' Ini Perlambat Pergerakan Tank Besar pada PD I?

By Muflika Nur Fuaddah, Rabu, 1 Agustus 2018 | 18:00 WIB

Intisari-Online.com - Berkembangnya teknologi tank dengan pergerakan yang semakin cepat sekaligus memunculkan ide untuk melemahkannya.

Salah satu ide yang muncul yakni dengan menumbuhkan penghalang-penghalang dari bawah tanah.

Penghalang ini pertama kali digunakan selama Perang Dunia II, terutama di Eropa, dan disebut sebagai Gigi Naga.

Mereka adalah benteng piramida yang terbuat dari beton dan disusun dalam baris yang tidak teratur.

Baca Juga: Kahiyang Ayu Melahirkan: Ini Kisaran Biaya Operasi Caesar di RSIA YPK Mandiri

Tujuannya adalah untuk memperlambat pergerakan tank atau menggirin tank ke zone di mana tank dapat dihancurkan.

Jerman memanfaatkan Gigi Naga secara luas dengan jarak ratusan kilometer serta pembangunan rintangan lainnya di Jalur Siegfried dan Tembok Atlantik.

Gigi Naga juga dikembangkan di negara-negara lain seperti misalnya Prancis dalam pembangunan Jalur Maginot.

Atau juga Inggris yang membuat Gigi Naga dalam persiapan menyambut invasi Jerman.

Pembangunan Gigi Naga biasanya mencapai 4 atau 5 baris dengan jarak di antaranya sekitar 2 meter.

Baca Juga: Lewat Operasi Caesar, Kahiyang Ayu Lahirkan Anak Perempuan, Cucu Kedua Jokowi

Untuk satu 'gigi' sendiri terkadang dibuat setinggi 90 hingga 120 cm, tergantung pada model yang tepat.

Guna lebih mempersulit musuh, di antara gigi-gigi itu juga terkadang dipasang ranjau darat.