Yakini Mayat Pembunuh Sebagai Obat, Berikut 5 Fakta Unik Seputar Pemakaman

Mentari DP

Penulis

Intisari-Online.com- Pernahkah Anda mengamati praktek kematian dan pemakaman selama berabad-abad?

Dari sana, akan dapat Anda temui pola perilaku berulang-ulang yang muncul.

Bahkan beberapa dari pola itu mungkin ada yang diadopsi dan dipertahankan hingga zaman modern sekarang ini.

Dilansir dari Ancient Origins, berikut 5 fakta unik seputar praktek pemakaman yang mungkin belum Anda ketahui.

Baca Juga:Diklaim Lebih ‘Sakti’ Dibandingkan Tank AS dan Rusia, Tank Karrar Iran Ini Siap Merajai Perang di Darat

1. Merusak Tulang

Beberapa masyarakat prasejarah merusak tulang jenazah dengan pisau tajam.

Praktik ini diketahui dari penemuan kerangka manusia yang terkubur dan terdapat bekas-bekas kerusakan pada tengkorak dan bagian lainnya.

Selama periode abad pertengahan, jenazah yang perlu diangkut dalam jarak yang jauh untuk dikuburkan juga dihancurkan.

Yakni dengan cara memotong-motong tubuh dan merebusnya.

2. Melempar Tombak ke Mayat

Pada pertengahan zaman besi, tombak-tombak dilemparkan ke mayat dan kuburan.

Dalam beberapa kasus, tombak dilemparkan dengan kekuatan keras yang cukup untuk menembuh tubuh.

Tidak jelas mengapa ini dilakukan, tetapi mungkin mirip dengan iringan atau penghormatan militer zaman modern.

Baca Juga:Bunga Udumbara Mekar 3000 Tahun Sekali dan Diyakini Sebagai Tanda Munculnya Pemimpin yang Adil

3. Pemakaian Batu Nisan

Batu nisan diklaim pertama kali dipakai di Inggris dan terkonsentrasi dekat dengan benteng militer Romawi.

Saat itu, batu nisan lebih sering didedikasikan untuk wanita dan anak-anak daripada tentara Romawi.

Setelah berakhirnya kontrol Romawi di Inggris pada abad ke lima, batu nisan tidak lagi disukai dan menghilang sampai era modern.

4. Berbagi Peti Mati

Selama periode abad pertengahan, banyak gereja paroki memiliki peti mati komunitas.

Yakni yang dapat dipinjam atau disewa untuk mengangkut orang yang meninggal dari rumah ke halaman gereja.

Ketika mereka tiba di kuburan, tubuh akan dipindahkan dari peti mati dan dikubur dalam kafan sederhana.

5. Mayat Pembunuh sebagai Penyembuh

Ada kepercayaan unik sepanjang zaman modern awal sampai setidaknya pertengahan abad ke-19.

Yakni bahwa menyentuh pembunuh yang dieksekusi dengan cara digantung dapat menyembuhkan berbagai macam penyakit.

Mulai dari kanker dan gondok sampai kondisi kulit.

Orang yang terkena penyakit akan menghadiri eksekusi dengan harapan mendapat penyembuhan.

Baca Juga:Diam-diam Ternyata Google Merekam Percakapan Kita dari Smartphone Tanpa Disadari, Begini Cara dan Dampak Buruknya

Artikel Terkait