Find Us On Social Media :

Sempat Jadi Petarung Kelas Dunia, Lalu Turun Jadi Asisten, Kini Atlet Muda Ini Siap Mengharumkan Indonesia

By Afif Khoirul M, Minggu, 29 Juli 2018 | 20:15 WIB

”Aku tetap ikut sebagai official, jadi pendampingnya atlet senior gitu."

Baca Juga : Advent Bangun, Jadi Atlet Karate Setelah Babak Belur Dihajar 30 Preman Tanjung Priok yang Beringas

Aku nemenin mereka, bantuin kalo mereka butuh peralatan aku yang bawain, mau minum aku yang sediain, kayak babu gitu sih, tapi babunya senior,” kenang Ceyco ketika di PON kota Bandung 2016 silam.

Kata Ceyco, nggak hina menjadi ”babu” untuk atlet senior yang didampinginya. Selama kita mau mengambil pelajaran berharga dari mereka, ada saja yang bisa dipetik oleh seorang atlet karate yang masih diposisi junior sepertinya.

"Untuk itu, Ceyco suka memperhatikan sikap para atlet sebelum mereka menghadapi pertandingan."

Baca Juga : Pedang 'Sakti' Bercabang 7 Ini Dianggap Tak Ternilai, Apa Sih Istimewanya?

"Ngeliat gimana, sih, pengalaman jadi atlet karate, aku belajar soal mengatasi ketegangan sebelum bertanding."

Karena pada kenyataannya, dalam situasi perlombaan atlet pasti bakal merasa tegang karena ajang PON ini digelar empat tahun sekali."

"Mereka udah latihan dan nunggu momen ini, pas event-nya berlangsung kadang ada rasa takut kalah dan itu wajar, tapi aku belajar untuk meredam ketegangan biar mainnya maksimal,"  jelasnya.

Ceyco sendiri sewaktu menjadi juara dunia karate juga bukanlah lawan yang enteng, banyak lawan dibuat tak berdaya di hadapannya.

Sebab dirinya sempat mengalahkan lawannya setelah 6 kali bertarung dengan atlet asal India, Jepang, Polandia, Brazil, Hungaria dan Turki.