Find Us On Social Media :

Raline Shah Disindir Masih 'Jomblo' Pada Usia 33 Tahun: Ini 5 Keuntungan Masih Single Pada Usia 30-an Tahun

By Ade Sulaeman, Sabtu, 28 Juli 2018 | 14:40 WIB

Intisari-Online.com - Sebagian besar masyarakat Indonesia terbiasa menganggap seseorang, khususnya wanita, melepas masa lajang di usia 20-an tahun, atau terkadang belasan tahun.

Maka, jika setelah melewati usia 30 tahun seorang perempuan belum juga menikah, pergunjingan muncul. Label 'perawan tua' pun kerap dilemparkan.

Tak terkecuali aktris peran Raline Shah.

Melalui Insta Story di akun Instagram miliknya, @ralineshah, gadis kelahiran Jakarta 4 Maret 1985 tersebut mengutip kalimat "Kasian amat udah 30an masih single. Terlalu milih-milih yaa?" disertai tagar #SiapaBilangGakBisa.

Baca juga: Bak di Eropa Suhu di Dieng Anjlok Hingga Minus 5 Derajat Celcius, Inilah Penampakan Foto-fotonya

Banyak yang menduga itu adalah kalimat yang diungkapkan seseorang kepada Raline yang masih melajang pada usia 33 tahun.

Namun benarkah menjadi lajang pada usia 30-an tahun adalah hal yang buruk?

Amalia McGibbon, satu dari tiga penulis buku The Choice Effect: Love And Commitment In An Age Of Too Many Optionsjustru memaparkan keuntungan bagi perempuan yang masih single pada usia 30.

Apa saja keuntungan yang dimaksud? Berikut ini lima keuntungan bagi perempuan yang masih single pada usia 30 menurut McGibbon, seperti dikutip dari kompas.com:

Baca juga: Inilah Iron Dome si Kubah 'Siluman' yang Melindungi Israel, Benarkah Tak Bisa Ditembus?

1. Buang rasa menyesal

Tidak ada yang aneh dan salah dengan status belum menikah pada usia 30-an.

Anda adalah seorang perempuan yang memiliki tujuan dan prioritas, jangan merasa bersalah karena Anda mendahulukan pencapaian cita-cita ketimbang hal lain dalam hidup.

Anda harus bangga bisa meraih segalanya saat usia menginjak angka 30!

Baca juga: Detasemen 81, Pasukan Elit yang Lahir Setelah Luhut dan Prabowo Lulus Sekolah Antiteror Jerman yang Dikenal Sulit

Sayangi diri sendiri dan nikmatilah hidup selagi bisa. Anggap semua pilihan hidup Anda, baik atau buruk, sebagai sesuatu yang patut disyukuri, bukan yang harus disesali.

Ini adalah saat paling sempurna dalam menikmati hidup karena Anda telah menyadari tanggung jawab dan risiko dalam hidup.

2. Lupakan belahan jiwa dan dongeng pangeran berkuda

Maaf, jika harus menghancurkan mimpi Anda, sesungguhnya di dunia ini tidak ada pria sempurna.

Meskipun begitu, bukan berarti tidak ada pria yang berkualitas di luar sana.

Buka mata Anda dan hadapi realita, pertimbangkanlah kualitas seperti apa yang Anda inginkan pada pria.

Lalu, kerucutkan lagi, di antaranya mana yang lebih penting.

Maka dari itu, jangan merasa minder sampai harus menurunkan standar, tetapi bukan berarti Anda jadi mengharapkan yang mustahil. Intinya, realistis!

3. Cintai pekerjaan Anda

Adalah hal yang biasa jika seorang karyawan mengalami hari yang menyebalkan di kantor.

Namun, bila Anda mengalaminya selama lima tahun bekerja, apakah Anda gila?

Segera keluar, dan aktualisasikan diri dengan mengejar karier yang Anda suka.

Saat ada sesuatu yang membuat Anda terus bersedih dan putus asa, ini sinyal untuk melakukan perubahan.

Lebih baik menjadi perempuan pemilih dibandingkan perempuan bodoh.

4. Sebelum lamaran datang, bersenang-senanglah

Saat sedang dekat dengan beberapa pria, Anda harus pintar membagi perhatian, pastikan semuanya mendapatkan porsi yang sama.

Keputusan solid tak mungkin Anda raih, bila Anda tak bisa berpikir jernih.

Misalnya, Anda tengah dekat kembali dengan mantan, dan ia mengajak Anda bertemu.

Tetapi, ternyata bertepatan dengan janji menonton band teman tunangan Anda.

Undang saja si mantan untuk menonton di sana, Anda tak perlu berbohong kepada siapa pun, bilang ke mantan bahwa Anda akan datang dengan sang tunangan.

Yang penting jangan membohongi siapa pun.

5. Memilih itu perlu dan tidak buruk

Keputusan memilih bukan berarti Anda jadi memiliki batas, melainkan hanya mengubah aturan main saja.

Maka dari itu, pilihlah segala yang Anda suka dan bisa, apa kota yang akan Anda kunjungi, ke mana perjalanan karier Anda selanjutnya, dan siapa yang Anda inginkan menjadi suami.

Sebab, kehidupan setelah pernikahan pun akan menghadapkan Anda pada pilihan-pilihan lainnya, seperti lokasi rumah, jumlah anak, dan sebagainya.

Baca juga: Hanya Butuh Dua Jam untuk 'Mendepak' Mark Zuckerberg dari 10 Besar Orang Terkaya di AS