Penulis
Intisari-Online.com- Seorang petani di Cina menemukan beberapa fosil lebih dari satu dasawarsa yang lalu.
Penemuan itupun kemudian menyebabkan penggalian dan juga penelitian lebih lanjut oleh para peneliti.
Minggu ini, dalam penelitian yang diterbitkan dalam jurnal sains Nature Communications, ahli paleontologi mengidentifikasikannya sebagai diplodocoid.
Diplodocoids sendiri adalah bagian dari sub kelompok sauropoda.
Baca Juga:Kisah Kampung 'Bule' di Bogor yang Selama 149 Generasi Memiliki Gen Putih
Yakni dinosaurus yang dikenal sebagai pemakan tanaman besar dengan empat kaki dan leher panjang.
Fosil di Cina ini termasuk spesies berusia 174 juta tahun yang belum pernah ditemukan sebelumnya.
Kemudian diberi nama Lingwulong shenqi (Mandarin) atau "naga Lingwu yang menakjubkan," spesies ini berusia 15 juta tahun lebih tua dari dinosaurus sejenisnya.
Baca Juga:Harganya Fantastis, Dulu 4 Ponsel Nokia Jadul Ini Hanya Dimiliki Orang Kaya
"Ini berarti bahwa sauropoda telah berevolusi jauh lebih awal dari yang disadari sebelumnya," kata paleontolog Philip Mannion di Imperial College London yang juga salah satu peneliti.
Ini juga berarti bahwa para diplocodoid berjalan ke Asia Timur (dalam formasi Pange) sebelum benua terpisah-pisah.
Penelitian dipimpin oleh peleontolog dari Xu Xing dari Chinese Academy of Sciences.
Baca Juga:'Sayalah yang Mengantar Tokoh-tokoh Petinggi Nazi ke Tiang Penggantungan'
"Ini adalah penemuan yang menakjubkan, setidaknya tujuh dinosaurus mati di dekat satu sama lain." ucapnya.
Lingwulong shenqi tidak sebesar beberapa sepupunya sauropoda, seperti Apatosaurus atau Diplodocus.
Lehernya juga lebih pendek dan ukuran panjang dari kepala ke ekornya mencapai 11 hingga 17 meter.
Sauropoda menjamur di zaman Jurassic Akhir, tetapi penemuan Lingwulong shenqi dalam batuan dari Jurassic Tengah menunjukkan bahwa spesies sauropoda mulai menyimpang jauh lebih awal dari yang kita duga.
Baca Juga:Temukan Bongkahan Emas Senilai Rp950 Juta, Pria Ini Beberkan Cara untuk Mendapatkannya!
"Ini sangat menarik karena apa artinya itu adalah bahwa kita memiliki lebih banyak hal untuk dijelajahi," kata Mathew Wedel, ahli paleontologi dan sauropod yang bukan bagian dari penelitian.
“Semua sejarah yang hilang ada di luar sana. Sudah menunggu untuk ditemukan," lanjutnya.
Baca Juga:Gagah Berani! Raja Viking Herlaug Pilih Dikubur Hidup-hidup Daripada Dipecundangi Musuh