Find Us On Social Media :

Larang Warga Iran pergi ke AS, Mahmud Ahmadinejad Kirim Surat Terbuka untuk Donald Trump

By Moh. Habib Asyhad, Senin, 27 Februari 2017 | 17:00 WIB

Mahmud Ahmadinejad mengirim surat terbuka kepada Donald Trump

Intisari-Online.com - Satu lagi tokoh dunia yang mengkritisi kebijakan Presiden Amerika Serikat Donald Trump. Melalui sebuah surat terbuka, mantan Presiden Iran Mahmud Ahmadinejad mendesak Trump mengakhiri intervensi Amerika di Timur Tengah.

Sama halnya dengan Trump, Ahmadinejad dianggap mendapatkan kekuasaan  tanpa diduga sebelumnya. Dengan keberhasilannya menggabungkan retorika garis geras dan kebijakan ekonomi populis Ahmadinejad berhasil memenangkan hati rakyat kecil di negaranya.

(Beberapa Psikiater Berbeda Pendapat Soal Kesehatan Mental Donald Trump, Anda Setuju yang Mana?)

Surat Ahmadinejad ini dipublikasikan di laman situsnya, dalam bahasa Inggris dan Farsi, Minggu (26/2) waktu Iran.

Sebagian besar surat itu berisikan desakan terhadap Trump untuk menghakiri intervensinya di Timur Tengah. Lebih dari itu, ia juga menyinggung Trump yang melarang warga Iran memasuki Amerika Serikat. (Baca lengkap surat Ahmadinejad kepada Trump di sini)

“Kehadiran dan upaya konstruktif dari elite dan ilmuwan dari berbagai negara, termasuk jutaan warga Iran, telah memiliki peran utama dalam pengembangan AS, sehingga perkembangan di AS menjadi milik semua bangsa,” tulis Ahmadinejad.

Ahmadinejad juga menekankan pentingnya seorang laki-laki menghorbati hal-hak perempuan. Banyak yang bilang, kalimat itu sengaja ditujukan untuk menyindir serangkaian kabar di masa kampenye yang menyebut Trump mempunyai banyak “korban” dari kalangan kaum hawa.

Di akhir suratnya, Ahmadinejad berdoa supaya Donald Trump dan seluruh penduduk Amerika Serikat diberi keberkahan dan kemudahan oleh Tuhan dalam mereformasi sistem yang ada di Amerika saat ini.

Kita tahu, Ahmadinejad punya kebiasaan menulis surat kepada para pemimpin dunia. Ia pernah berkirim surat kepada mantan Presiden Amerika Barack Obama, ia juga pernah berkirim surat kepada Kanselir Jerman Angela Markel, juga kepada Paus.