Find Us On Social Media :

Di Balik Gagahnya Pesawat Tempur Jepang, Ada Insinyur yang Justru Sangat Menentang Perang

By Muflika Nur Fuaddah, Kamis, 26 Juli 2018 | 09:45 WIB

Intisari-Online.com- Lahir di dekat Fujioka, Jepang, pada 1903, Jiro Horikoshi menjadi insinyur muda dan memulai karirnya di Mitsubishi Internal Combustion Engine Company Limited.

Pekerjaan pertama Horikoshi di Mitsubishi International adalah di pesawat eksperimental.

Pada tahun 1937, tim Horikoshi diminta untuk mendesain pesawat bernama Prototipe 12.

Model ini selesai dan diterima oleh Angkatan Laut Kekaisaran Jepang pada tahun 1940.

Baca Juga: Inilah Rumah Tanpa Kayu yang Harganya Rp75 Juta Cuma Perlu 7 Hari Membangunnya, Berminat?

Karena saat itu adalah tahun 2600 dalam kalender Kekaisaran, pilot menyebut pesawat sebagai "Rei sen " yang berarti "zero fighter."

Ia dinamai A6M Zero yang merupakan pesawat tempur jarak jauh dan dioperasikan dari tahun 1940 hingga 1945 oleh Angkatan Laut Kekaisaran Jepang.

Antara 1937 dan 1940, Horikoshi dan timnya mendesain banyak pesawat tempur untuk Mitsubishi.

Baca Juga: Akhirnya Ilmuwan Berhasil Temukan Cara Atasi Penuaan dan Kembali Muda

Di antara model-model ini adalah pengganti A6M Zero, Mitsubishi A7M Reppu (Strong Gale).

Kemudian pesawat tempur darat-bermesin tunggal, Mitsubishi J2M Raiden (Thunderbolt), yang digunakan dalam Perang Dunia II oleh Imperial Japanese Navy Air Service dan dijuluki "Jack" oleh Sekutu.

Meskipun Mitsubishi memiliki hubungan dekat dengan militer Jepang, Horikoshi sangat menentang Perang Dunia II.

Baca Juga: Pria Ini Selfie Dengan Ular Berbisa Dari Jarak 15 Sentimeter Bahkan Wajah si Pria Sampai Terpantul di Mata Ular