Kisah Boneka Beruang Seharga Satu Senyuman yang Mencerahkan Hari

Ade Sulaeman

Penulis

Boneka beruang seharga senyuman

Intisari-Online.com – Hari ini aku dan anak lelakiku yang berusia 15 tahun mengadakan cuci gudang barang-barang bekas. Gudang kami sudah penuh dan sepertinya lebih baik bila mainan-mainan anakku itu dijual sehingga bisa berguna untuk anak lain.

Seperti sudah kuduga, anakku bersikap sangat cuek. Ia tidak banyak membantu. Ia lebih banyak duduk-duduk dan bermain ponsel selagi aku menjagai barang-barang yang dijual. Ketika aku hendak memarahinya, tiba-tiba datanglah seorang ibu dengan anaknya yang masih kecil.

“Halo, berapa harga boneka beruang ini?” begitu ujar sang ibu sambil menunjuk boneka beruang yang dibawa oleh anak perempuannya. Aku tidak terlalu memperhatikan boneka beruang yang sepertinya dulu sangat disukai oleh anakku itu, aku lebih memperhatikan sang anak yang terlihat begitu sakit.

Sebelum aku sempat menjawab, sang ibu berkata sambil sedikit berbisik, “Anakku beberapa minggu lalu didiagnosis menderita kanker. Karena itulah ia sangat kurus. Sekarang aku hanya ingin menyenang-nyenangkan dia saja karena dokter berkata bahwa umurnya tidak akan lama lagi.”

Aku tertegun sesaat. Aku seakan lupa caranya berbicara hingga tidak bisa merespon sang ibu tadi. Anakku rupanya juga mendengar perkataan sang ibu tadi karena sekarang ia tidak lagi melihat ponselnya melainkan sedikit melirik pada bocah yang terlihat sakit itu. Sang bocah yang terlihat sakit itu hanya sibuk bermain dengan boneka beruang di pelukannya.

Artikel Terkait