Intisari-Online.com – Salah satu upaya Kementerian Kesehatan (Kemenkes) dalam pemenuhan tenaga kesehatan strategis di daerah terpencil dan sangat terpencil adalah dengan menempatkan dokter, dokter gigi dan bidan pegawai tidak tetap (PTT). Upaya ini diharapkan dapat menyelesaikan masalah disparitas dan maldistribusi tenaga kesehatan yang masih terjadi di Indonesia. Terobosan yang telah dilakukan Kemenkes adalah melaksanakan seleksi pengangkatan dokter, dokter gigi dan bidan PTT Kemenkes sebagai Calon Aparatur Sipil Negara (ASN) di Lingkungan Pemerintah Daerah (Pemda).
(Inilah Strategi Kemenkes Untuk Membangun Kesehatan di Daerah Pinggiran)
Pertimbangannya didasarkan karena sebagian besar Dokter, Dokter gigi dan Bidan PTT adalah putra putri daerah yang telah lama bersedia mengabdi atau ditempatkan di daerah tempat bertugas mereka saat ini, sehingga lebih dapat menjamin keberlangsungan pelayanan kesehatan khususnya di daerah Terpencil dan Sangat Terpencil. Peran penting ketiganya mampu memberikan pelayanan baik kuratif, promotif, preventif dan rehabilitatif. Ketiga aktivitas tersebut diharapkan mempunyai daya ungkit dalam menurunkan angka kematian ibu (AKI), angka kematian bayi (AKB), dan perbaikan gizi masyarakat.
“Hingga saat ini, para tenaga kesehatan PTT ini masih tetap mengabdi. Ini perlu kita hargai”, tutur Menteri Kesehatan Nila Farid Moeloek dalam sambutannya pada pada acara Penyerahan Dokumen Penetapan Kebutuhan Pegawai Negeri Sipil (PNS) dan Hasil Seleksi ASN di Lingkungan Pemda dari PTT Kemenkes RI, Jakarta (21/2).
Pengangkatan PTT sebagai calon ASN Pemda merupakan proses yang panjang. Sebelumnya, pada 19-24 Juli 2016 dan 11 Agustus 2016 Kmenkes telah menyelenggarakan seleksi Tes Kompetensi Dasar (TKD) yang diikuti oleh 43.310 tenaga kesehatan PTT. Dari jumlah tersebut, sebanyak 39.090 peserta PTT yang berusia < 35 tahun berhasil lolos dan akan diangkat menjadi Calon ASN di lingkungan Pemda Dokter, dokter gigi dan bidan PTT Kemenkes yang telah lulus seleksi ini dapat didayagunakan paling tidak selama lima tahun di daerah penugasan.