Find Us On Social Media :

Kreativitasnya Orang Jepang Membuat Lezat Sosis Ikan Cucut

By K. Tatik Wardayati, Selasa, 24 Juli 2018 | 20:30 WIB

Intisari-Online.com – Kalau tidak diolah secara khusus ikan cucut sama sekali tidak nikmat. Baunya pesing. Namun dengan cara khusus orang Jepang bisa menghilangkan bau kurang sedap itu.

I Ketut Suwetja dari Fakultas Perikanan Unsrat, Manado, menceritakan pengalamannya di Jepang. Seperti pernah dimuat di Majalah Intisari edisi Juli 1984 ini.

--

Negara Indonesia mempunyai wilayah perairan yang sangat luas, potensi perikanan pun menjadi sangat tinggi, terutama terdiri atas ikan cucut dan berbagai jenis ikan tuna dan ikan cakalang.

Sayangnya tidak banyak orang yang doyan daging ikan cucut, karena rasanya tidak enak dan bau pesing, akibat hasil perombakan urea menjadi amoniak selama penanganan. Ikan itu memang mempunyai kandungan urea yang tinggi, walaupun belum sampai taraf yang membahayakan.

Baca juga: Kabar Buruk Bagi Pencinta Bacon, Sosis, dan Daging Olahan Lainnya, Sebab 3 Makanan Ini Disebut Dapat Memicu Kanker

Keadaan ini mengakibatkan pemanfaatan daging ikan cucut masih sangat terbatas dibandingkan dengan jumlah yang tertangkap.  Padahal daging ikan cucut mengandung protein sekitar 16-22%.

Sebelum ikan cucut dijadikan bahan makanan, bagaimana cara menghilangkan urea dan amoniak dari dalam dagingnya?

Tentunya perlu diingat kalau alat dan bahan yang akan digunakan untuk menghilangkannya harus aman dan tidak membahayakan kesehatan konsumen, antara lain seminimal mungkin menggunakan bahan kimia.

Berbagai cara telah dicoba di Indonesia, namun hasil produk olahannya masih tetap berbau dan kurang disenangi oleh konsumen.

Baca juga: Para Petugas Pemadam Kebakaran Ini Santap Sosis dari Anak Babi yang Pernah Diselamatkannya. Simak Alasannya!

Cara pengolahan daging ikan cucut di Jepang agak berbeda dengan cara pengolahan di Indonesia. Di sana pengolahannya dengan mencampur ikan-ikan lain. Jenis olahan tersebut antara lain sosis ikan dan fish stick. Sosis ikan dalam bahasa Jepangnya dikenal dengan sebutan kamakobo dan satsuma age.

Direndam air es