Find Us On Social Media :

Jika Penjahat Acungkan Senjata pada Anda, Sebaiknya Lemparkan Barang dan Langsung Tiarap

By Intisari Online, Senin, 23 Juli 2018 | 09:30 WIB

Intisari-Online.com - Menghadapi para penjahat yang sekarang ini banyak yang membekali diri dengan senjata api memang sangat sulit jika korbannya harus melawan.

Tapi mentalitas dan motivasi penjahat  membawa senjata api pada tahap awalnya  sebenarnya untuk menakut-nakuti korban.

Baca juga: Harta atau Nyawa? Inilah yang Mesti Kita Lakukan ketika Kita Dirampok seperti Kasus di Karawaci

Selain itu penjahat melengkapi diri sengan senjata api juga untuk meningkatkan rasa percaya diri dibandingkan ketika hanya membawa senjata tajam.

Karena motivasi penjahat membawa senjata api untuk menakut-nakuti maka ketika seseorang dirampok, misalnya sedang membawa tas atau handpone, segera lemparkan barang tersebut ke depan kaki perampok lalu tiarap.

Jika yang dirampok sepeda motor segera serahkan saja motor lalu korban segera tiarap untuk menghindari kemungkinan terburuk.

Pasalnya ketika perampok sudah mendapatkan barang yang disasar ia tidak “tertarik” lagi untuk menembak.

Kalaupun perampok melepaskan tembakan sambil berjalan atau membonceng temannya, sasaran dalam posisi  tiarap akan makin sulit dibidik.

Dalam latihan menembak yang dilakukan oleh prajurit TNI atau personel Polri latihan menembak sasaran yang targetnya dalam posisi tiarap  memang cukup sulit.

Posisi sasaran tiarap itu biasanya berupa piringan baja yang diletakkan sekitar 10 cm di atas tanah dan dibidik dari jarak 25 meter.

Perlu latihan menembak yang rutin dan konsentrasi penuh untuk bisa menembak sasaan berupa piringan baja itu.

Selama ini korban perampokan selalu ditembak dalam jarak dekat karena melawan dan dalam posisi berdiri.

Oleh karena itu tidak memberikan perlawanan terhadap perampok bersenjata api perlu dilakukan agar tidak kehilangan nyawa.