Agar Pelatihan Rahasia Pilot AURI di Israel Tidak Ketahuan, Bukannya Dibuat Susah tapi Malah Disuruh Bersenang-senang ke AS

Moh. Habib Asyhad

Penulis

Indonesia ternyata termasuk yang berminat membeli tapi muncul kendala karena tidak memiliki hubungan diplomatik dengan Israel.

Intisari-Online.com -Kemampuan para intelijen yang sukses melaksanakan misi-misi sangat sulit bisanya hanya bisa dilihat dalam tayangan film-film Barat seperti James Bond 007.

Tapi khusus intelijen di Indonesia, waktu itu bernama Badan Intelijen Strategis (BAIS) dan dipimpin oleh Mayjen Benny Moerdani, bisa melaksanakan tugas yang bersifat mission imposible merupakan hal yang biasa.

Salah satu contohnya adalah ketika ABRI/TNI pada awal tahun 1980 melaksanakan misi pembelian jet-jet tempur A-4 Skyhawk dari Israel melalui misi sangat rahasia yang disebut sebagai Operasi Alpha.

Pada 1980-an, pasca Perang Yom Kippur, Israel yang mendapat pasokan jet tempur A-4 Skyhawk dari AS dalam jumlah besar mengalami surplus dan bermaksud menjual ke negara-negara yang berminat dengan harga murah.

Indonesia ternyata termasuk yang berminat membeli tapi muncul kendala karena Indonesia tidak memiliki hubungan diplomatik dengan Israel.

Baca juga:4 Jet Tempur TNI AU yang Meraung-raung di Atas Udara Yogyakarta Itu Tenyata Hendak Menjemput Api Asian Games dari India

Oleh karena itu Indonesia kemudian minta tolong Singapura yang memiliki hubungan diplomatik dengan Israel untuk membantu pembelian sekaligus pengiriman sejumlah A-4 Skyhawk ke Indonesia.

Singapura ternyata mau menyanggupi.

Untuk mengirim jet-jet tempur dari Israel ke Indonesia, sebenarnya tidak begitu sulit karena bisa menggunakan kapal-kapal barang yang berlayar menuju Singapura dan untuk selanjutnya meneruskan pelayaran menuju Indonesia.

Tapi untuk mengirim sekitar 10 pilot AURI (TNI AU) agar bisa mendapat pelatihan menerbangkan A-4 di Israel tidaklah mudah.

Dalam pembelian pesawat tempur yang dilakukan oleh TNI AU, agar pesawat langsung siap operasi begitu tiba di Indonesia dibutuhkan teknisi dan pilot-pilot terlatih untuk menerbangkan pesawat bersangkutan.

Baca juga:TNI AU, Kekuatan Udara RI yang dari Sejarahnya Justru Dibesarkan oleh Negara yang Pernah Menjajah Indonesia

Untuk mencetak pilot-pilot yang terlatih maka sebelum pesawat yang dibeli dikirim, para teknisi dan pilot tersebut sudah harus dikirim ke Israel guna mendapatkan pelatihan menerbangkan pesawat hingga mahir.

Proses pengiriman para teknisi dan pilot untuk mendapat pelatihan terbang ke Israel sebenarnya sulit karena berisifat sangat rahasia.

Pasalnya kepergian para teknisi dan pilot bersangkutan ke Israel tidak boleh diketahui oleh keluarganya, kesatuan atau skuadronnya, dan bahkan oleh para teknisi dan pilot bersangkutan.

Oleh karena itu ketika BAIS mengirimkan 10 pilot untuk belajar latihan terang di Israel, mereka diberitakan akan menjalani latihan menerbangkan jet tempur F-5 di Arizona, AS.

Tapi ketika sudah mendarat di Singapura, pihak BAIS kemudian meminta semua paspor para pilot itu diganti dengan Surat Perintah Laksana Paspor (SPLP) sambil dijelaskan tujuan penerbangan mereka adalah Israel.

Baca juga:Su-35 Bikin TNI AU Makin Bertaring, Australia atau Negara Asing Lain Tak Bisa Lagi Iseng di Langit Indonesia

Para pilot AURI juga diubah semua identitasnya dan jika di Israel ada yang bertanya harus dijawab bahwa para pilot AURI berasal dari Singapura.

Setelah lolos pemeriksaan di Jerman dan juga Israel kesepuluh pilot AURI akhirnya bisa menjalankan latihan menerbangkan A-4 Skyhawk selama empat bulan hingga sampai tahap siap untuk bertempur (combat ready).

Semua pilot AURI juga mendapatkan wing dan brevet penerbang A-4 Skyhawk plus sertifikatnya.

Tapi demi menghilangkan jejak agar para pilot itu ‘tidak pernah ke Israel’ semua brevet, wing, sertifikat dan segala sesuatu yang menandakan pernah ke Israel dihancurkan serta dibakar.

Semua pilot AURI penerbang A-4 Skyhawk juga ‘dicuci otak’ tapi bukan dengan cara yang tidak enak atau kejam, melainkan semuanya malah segera dikirim ke AS.

Selama dua pekan di AS, mereka diajak berkeliling ke seluruh AS, mencoba berbagai moda transportasi, menginap di sepuluh hotel yang berbeda, dan diwajibkan mengirimkan kartu pos kepada keluarga dan satuannya agar selama pergi mereka diketahui berada di AS dan bukan di Israel.

Untuk membuktikan kesepuluh pilot AURI ‘belajar terbang di AS’, semua pilot masuk ke pangkalan US Marine Corps dan mendapatkan pelatihan terbang sekedarnya.

Semua pilot AURI juga berfoto bersama di samping A-4 Skyhawk US Marine, sehingga melalui berita foto yang tersebar di tanah air, mereka diketahui sedang latihan terbang di AS dan bukan di Israel.

Semua pilot AURI lalu pulang ke Indonesia via Washington dengan membawa sejumlah asesoris milik USAF untuk meyakinkan keluarga, satuan, dan juga publik bahwa mereka selama ini memang ‘menghilang’ ke AS.

Tak berapa lama setelah para pilot AURI pulang ke tanah air, sejumlah A-4 Skyhawk pun dikirim dari Israel dan merapat di pelabuhan Tanjung Priuk, Jakarta.

Pada 5 Oktober 1980, sejumlah A-4 Skyhwak yang oleh pemerintah dijelaskkan ke publik ‘dibeli dari AS’ sudah dipamerkan dalam hari ulang tahun ABRI/TNI.

Sumber:

- Benny Moerdani Yang Belum Terungkap, Tempo-Kepustakaan Populer Gramedia, Jakarta 2015.

- Menari di Angkasa, F Djoko Poerwoko, Kata Hasta Pustaka, 2007.

Artikel Terkait