Ternyata, Mahalnya Harga Telur di Indonesia Terjadi Gara-gara Piala Dunia, Kok Bisa?

Intisari-Online.com - Masyarakat di Indonesia sedang dipusingkan dengan harga telur yang mahal.

Harga telur menyentuh angka tertinggi setidaknya selama kurun waktu dua tahun terakhir.

Harga eceran rata-rata melonjak dari 21 persen menjadi sekitar Rp29.000 rupiah per kilogram di Jakarta pekan lalu, menurut Pusat Informasi Harga Strategis Pangan yang dikelola oleh bank sentral.

Ini merupakan harga tertinggi semenjak Juli 2016.

BACA JUGA:Cerita Pilu Mantan Tentara Wanita Korut, Berhenti Menstruasi Sampai Alami Pelecehan Seksual Tiap Malam

Ternyata, kenaikan harga telur di Indonesia ini berkaitan dengan gelaran Piala Dunia 2018 di Rusia yang baru saja usai.

Bagaimana bisa?

Ya, seperti dikutip dari laman bloomberg.com (20/07/2018), hal ini disebabkan oleh pasokan telur yang rendah sementara permintaannya meningkat selama musim Piala Dunia.

Piala Dunia membantu meningkatkan konsumsi telur, karena banyak orang yang menyaksikan tiap pertandinganya dengan makan mie instan ditambah telur.

BACA JUGA:Sudah Dilarang, Turis China Tetap Punguti Kerikil Peninggalan Era Uni Soviet di Pantai Rusia, Warga Pun Berang

Seperti itu pernyataan dari Leopold Halim, Sekretaris Jenderal Asosiasi Unggas Insonesia dan Pusat Informasi Petani, dalam sebuah wawancara di Jakarta, Kamis (19/07/2018).

Kenaikan harga telur juga terjadi akibat banyaknya peternak yang memilih menjual ayam petelur mereka karena meningkatnya permintaan daging ayam.

Sementara itu, menurut Menteri Pertanian Imran Sulaiman, pemerintah akan melakukan interbensi pasar dengan memasok 100 ton telur di wilayah Jakarta dan meningkatkan pasokan di kota-kota lainnya.

Telur akan dijual di toko ritel kementerian dengan harga Rp19.500 rupiah per kilogram, katanya.

BACA UGA:'Hanya' Gara-gara Memotret Kapal, Pasangan Ini Dijebloskan ke Penjara yang Kondisinya Buruk dan Tak Diberi Makan