Find Us On Social Media :

Berusia 99 Juta Tahun, Beginilah Wujud Fosil Nenek Moyang Ular Modern

By Muflika Nur Fuaddah, Sabtu, 21 Juli 2018 | 07:45 WIB

Intisari-Online.com - Bayi ular ini sepertinya tak memiliki umur panjang untuk hidupnya di dunia dan mati pada periode Cretaceous.

Namun kematiannya ternyata terabadikan dan ditemukan oleh manusia 99 juta tahun kemudian di Myanmar.

Fosil berukuran 47,5 milimeter ini ditemukan terabadikan dalam batu ambar dan telah kehilangan kepalanya.

"Meskipun masih bayi, bagian atas tulang belakangnya sangat unik dan tidak dimiliki oleh fosil ular lain sejenis," kata Michael Caldwell dari University of Alberta sebagaimana dilansir dari Science Alert, Kamis (19/7/2018).

Baca Juga: 7 Rahasia Bugar Vladimir Putin, Salah Satunya Bangun Siang dan Sarapan di Tengah hari

Peneliti kemudian menamai spesies baru ini sebagai Xiaophis myanmarensis.

Mereka juga mempercayai bahwa fosil bayi ular ini adalah nenek moyang beberapa ular modern di Asia Tenggara.

"Jelas bahwa ular kecil ini hidup di lingkungan hutan dengan banyak serangga dan tumbuhan, sehingga ia dapat terawetkan," kata Caldwell.

Baca Juga: Permalukan Pelanggan yang Membayar dengan Uang Receh Lengkap dengan Tips, Restoran Ini pun Kena Batunya!

Namun ada pertanyaan menarik lainnya terkait penemuan ini.

Yakni apakah ular ini meninggal di dalam telur atau ketika sudah menetas dan terlahir.

Myanmar adalah tempat yang bagus untuk menemukan makhluk kuno yang terjebak dalam batu ambar.

Buktinya pada Juni kemarin, peneliti yang berbeda menemukan katak kecil dari periode yang sama.