Penulis
Intisari-Online.com - Ada anggapan di masyarakat otomotif Indonesia, menganggap kalau bodi mobil terbaru yang dipasarkan lebih ringkih alias mudah rusak.
Kondisi ini dianggap benar oleh sebagian pihak dan sebaliknya.
Bila diperhatikan dengan seksama, mobil-mobil generasi terbaru acapkali lebih mudah hancur pada bagian depan, saat terjadi tabrakan.
Kondisi ini berbeda dengan mobil lawas yang relatif dianggap lebih tahan benturan.
Baca juga:Dari Kulit Katak hingga Ikan Busuk, Inilah 5 Makanan 'Menjijikkan' di Thailand, Berani Coba?
Presiden Direktur PT Hyundai Mobil Indonesia (HMI) Mukiat Sutikno, menjelaskan, bagian depan mobil zaman now sengaja diciptakan lebih mudah hancur, karena demi melindungi keselamatan pejalan kaki (pedestrian) ketika terjadi kecelakaan.
Menurut Mukiat, penggunaan teknologi yang aman bagi pedestrian kini semakin menjadi tuntutan yang mesti dipenuhi oleh produsen mobil.
Jadi, material yang biasa digunakan pada bemper bukan lagi baja. Tetapi sudah memanfaatkan bahan plastik berkualitas tinggi.
"Kalau zaman dulu ketika mobil tabrakan, mobilnya tidak kenapa-kenapa pasti dianggap aman. Kalau sekarang tidak begitu. Mobilnya boleh hancur yang penting orangnya aman," kata Mukiat saat ditemui di Jakarta beberapa waktu lalu.
Sementara itu, General Manager Technical Service PT Toyota Astra Motor, Dadi Hendriadi menyebut, mobil-mobil masa kini banyak yang sudah menggunakanteknologi crumple zone (zona benturan).
Crumple zone umumnya ditempatkan di depan dan belakang kendaraan yang dirancang untuk menyerap energi saat terjadinya tabrakan.
Baca juga:Seberapa Sering Wanita Harus Mengganti Pembalut Agar Bebas dari Risiko Infeksi?
Penggunaan teknologi crumple zone tidak hanya untuk melindungi pejalan kaki, tapi juga penumpang di dalam kabin.
Mudah ringseknya mobil bertujuan agar kabin penumpang tidak ikut rusak, sehingga penumpang bisa selamat.
Menurut Dadi, jika bodi mobil dibuat terlalu rigid seperti 1970-an, kemungkinan penumpang luka parah lebih besar.
Sebab, bagian penumpang atau pengemudi dengan komponen interior dan juga organ dalam tubuh bertumpukan dengan tulang atau tengkorak.
"Ini karena perlambatan mobil yang tiba-tiba, sehingga perlambatan badan dan organ tubuh tidak diredam.”
“Sebenarnya, teknologi ini bukan menjadikan bodi mobil menjadi lunak, tapi ada bagian yang dibuat dengan lipatan kecil sehingga akan mengkerut saat terjadi tabrakan depan,” tutur Dadi. (Alsadad Rudi)
(Artikel ini telah tayang dikompas.comdengan judul "Kenapa Mobil "Zaman Now" Gampang Ringsek Jika Tabrakan?")
Baca juga:Anak Denada Sakit Leukemia: Anak-anak dengan 7 Kondisi Ini Rawan Terserang Leukemia Lho