Find Us On Social Media :

Berperan Besar dalam Jatuhnya Bom Atom di Jepang yang Renggut Ratusan Ribu Nyawa, Seperti Inilah Pengakuan Sang Pilot B-29

By Intisari Online, Minggu, 15 Juli 2018 | 17:15 WIB

Intisari-Online.com - Kisah penjatuhan bom atom di Hiroshima dan Nagasaki di Jepang dalam Perang Dunia II tidak bisa dilepaskan dari tokoh Brigadir Jenderal Paul Warfield Tibbets Jr.

Ia adalah penerbang pesawat pengebom B-29 Superforttresses Enola Gay.

Sebagai penerbang yang kenyang asam garam pertempuran, nama Tibbets sudah populer sejak awal PD II.

Tapi lewat aksinya melepas bom atom di Hiroshima pada 6 Agustus 1945, nama Tibbets tidak hanya sekedar populer, tetapi makin melegenda.

Tibbets lahir di Quincy, Ilinois, AS, pada 1915 dan menghabiskan masa remajanya di Miami, AS.

Tibbets sempat kuliah di Fakultas Kedokteran Universitas Cincinnati tapi kemudian memilih mengundurkan diri.

Baca juga: Seram! Seperti Inilah Pemandangan Kota Hiroshima dan Nagasaki Sesaat Setelah Bom Atom Dijatuhkan dan Saat Ini

Pada tahun 1937, Tibbets bergabung dengan Army Air Corps dan selanjutnya menjadi penerbang pesawat pengebom di Eropa.

Dalam peperangan di atas udara Eropa, Tibbets dikenal sebagai pilot yang handal, maka militer AS kemudian memintanya untuk pulang ke AS dan bertugas sebagai test pilot pesawat pengebom terbaru AS, B-29 Superforttresses.

Pada bulan Agustus 1945, Tibbets dan timnya dipercaya oleh pemerintah AS untuk menerbangkan B-29 Enola Gay dan melepaskan bom atom ke daratan Jepang,

Saat itu Tibbets yang baru berumur 30 tahun karena pretasinya di medan tempur telah berpangkat Kolonel.

Setelah melakukan latihan dan persiapan matang, B-29 Enola Gay sukses melepaskan bom atom di Hiroshima dan mengakibatkan 70 ribu orang tewas serta 100 ribu lainnya luka-luka.

Baca juga: Inilah Pertempuran Habis-habisan antara Tentara Sekutu Melawan Tentara Jepang yang Berujung pada Jatuhnnya Bom Atom