Find Us On Social Media :

Pembantaian Hewan Terbanyak Sepanjang Masa, 750.000 Hewan Peliharaan Mati dalam Seminggu

By Masrurroh Ummu Kulsum, Minggu, 15 Juli 2018 | 19:30 WIB

Intisari-Online.com - Sebuah monumen untuk mengenang ratusan ribu hewan yang mati tahun 1939 berdiri di Hyde Park, London, Inggris.

"Monumen ini didedikasikan untuk semua hewan yang melayani dan mati bersama pasukan Inggris dan Sekutu dalam perang sepanjang waktu," begitu kalima yang tertulis di sana.

Tepat dibawahnya beberapa kata tertulis, "Mereka tidak punya pilihan. ”

Ya, pada tahun 1939 Kerajaan Inggris tahu perang akan segera terjadi setelah mereka gagal berdiplomasi dengan Jerman.

BACA JUGA:Star Syndrome, Penyakit Tak Terlihat yang Bisa Menjatuhkan Mentalitas Juga Karier Pemain Sepakbola

Oleh sebab itu, Inggris mempersiapkan skenario terburuk.

Pemerintah mengeluarkan beberapa langkah pencegahan yang sangat dibutuhkan, seperti menyiapkan tempat perlindungan bagi warga sipil dan persediaan makanan untuk menghindari kelaparan.

Orang-orang Inggris mulai khawatir setelah sirine ditempatkan di setiap sudut kerajaan.

Penjelasan Air Raid Precaution (Organisasi untuk melindungi warga sipil dari serangan udara) pun ada di setiap surat kabar yang mereka beli.

Mereka khawatir akan keselamatan diri juga orang-orang yang dicintai.

Orang-orang tahu mereka akan berjuang untuk menemukan makanan, air, dan tempat untuk tidur di tempat penampungan.

Belum lagi juga untuk hewan peliharaan mereka.

Orang-orang panik apa yang harus mereka lakukan ketika perang dimulai.

Sebagai jawaban, pada pertengahan musim panas 1939 saat malam Perang Dunia II, pemerintah Inggris membentuk NARPAC sebagai perpanjangan dari organisasi ARP.

BACA JUGA:Tak Sekadar Dihukum Mati, Jasad Pemerkosa dan Pembunuh Bocah Perempuan 4 Tahun Itu Juga Digantung dengan Derek

Mereka mengeluarkan pernyataan resmi yang berbunyi,“Jika memungkinkan, kirim atau bawa hewan peliharaan Anda ke negara sebelum keadaan darurat."

" Jika Anda tidak dapat menempatkan mereka di rumah, itu benar-benar paling baik untuk membuat mereka terbunuh."

Sederhananya, orang-orang diminta untuk membawa hewan peliharaan keluar dari kota atau 'membuat mereka tertidur'.

Saran pemerintah ini diterbitkan di setiap surat kabar dan disiarkan di setiap stasiun televisi, dengan asumsi ini mungkin adalah hal paling baik yang bisa dilakukan.

Untuk hewan yang ditempatkan di rumah, tentu saja tidak akan ada cara untuk menjaga keamanan mereka.

Pemilik hewan peliharaan yang terhitung jumlahnya menghadapi pilihan yang sulit.

Namun, alih-alih membunuhnya, mereka mengikuti saran untuk membuat hewannya tertidur dan mulai mencari dokter hewan.

Tanggal 3 September 1939, Raja George VI berbicara kepada bangsanya di siaran langsung yang memberi tahu mereka Kerajaan Inggris secara resmi telah mengumumkan perang melawan Jerman dan Nazisme.

Setiap ibu berusaha menghibur anaknya yang ketakutan dan ada juga seorang pria yang membawa hewan peliharaannya di jalan.

BACA JUGA:Jangan Bergidik Dulu, Seperti Inilah Wujud Detail Benda-benda di Sekitar Kita Jika Dilihat dari Mikroskop

Lalu, hampir setiap jalan di London tiba-tiba dipenuhi dengan orang-orang yang kebingungan dan takut.

Di antara mereka ada orang-orang yang membawa hewan peliharaannya untuk terakhir kalinya.

Dilaporkan pada hari-hari berikutnya, hampir setiap rumah sakit dan klinik disesaki oleh banyaknya hewan peliharaan yang dibawa oleh pemiliknya.

Seminggu berlalu, setidaknya 750.000 hewan-hewan malang ini ditidurkan atau secara kasar dibunuh oleh pemiliknya.

Ini tidak berarti pembantaian tanpa perasaan atau pembunuhan berdarah dingin.

Orang-orang itu menghadapi pilihan yang sulit antara anak-anak, atau anjing dan kucing karena tempat penampungan kecil dan mereka harus berbagi tempat penampungan dan makanan yang langka.

BACA JUGA:Manny Pacquiao Rebut Kembali Gelar Juara Dunia Tinju: Siapa Sangka Dia Juga Seorang Letnan Kolonel Angkatan Darat Filipina