Penulis
Intisari-Online.com – Bukan kabar baru lagi kalau sayuran dan buah-buahan di negara kita sangat beragam dan berlimpah jumlahnya. Sayangnya, hal tersebut berbanding terbalik dengan konsumsi sayuran dan buah-buahan di masyarakat. Boleh dibilang, masih banyak masyarakat yang belum memiliki kebiasaan untuk mengonsumsi sayur dan buah setiap hari.
Hasil penelitian Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas, 2010) menyatakan, masih banyak penduduk yang tidak cukup mengonsumsi sayuran dan buah-buahan. Bahkan, data Riskesdas tahun 2013 menyebutkan, sebanyak 93,5 persen penduduk usia kurang dari 10 tahun mengonsumsi sayur dan buah di bawah anjuran. Padahal, keduanya merupakan salah satu bagian penting dalam mewujudkan gizi seimbang.
Berbicara soal gizi, kemiskinan, pendidikan, kesehatan, hingga ketersedian pangan sangat berkaitan erat dengan persoalan gizi di tanah air. Oleh sebab itu, karena sektor kesehatan saja tidak mampu bekerja sendiri, maka dibuatlah upaya lintar sektor melalui Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (GERMAS).
(Peluncuran Germas Tandai Puncak Peringatan Hari Kesehatan Nasional)
“Kami sudah melakukan kerja sama dengan misalnya Kominfo, kami memerlukan jaringan internetuntuk memberikan edukasi atau konsultasi di Puskesmas yang jauh dan terpecil. Kementerian ESDM bahkan menyediakan bor air untuk air bersih,” ujar Menteri Kesehatan (Menkes) RI Nila F. Moeloek pada Intisari dalam acara peringatan Hari Gizi Nasional Ke-57, di Kementerian Kesehatan, Jakarta, Rabu (25/1).
Dalam acara itu, Menkes mengajak masyarakat untuk mengonsumsi beragam sayuran dan buah nusantara. Sayuran dan buah merupakan sumber berbagai vitamin, mineral, dan serat pangan. Sebagian vitamin, mineral yang terkandung di dalamnya berperan sebagai antioksidan. Antioksidan inilah yang berperan untuk menangkal senyawa jahat yang masuk ke dalam tubuh.
Manfaat mengonsumsi buah dan sayuran setiap hari tak hanya itu saja. Keduanya turut serta dalam menjaga kenormalan tekanan darah, kadar gula, dan kolesterol darah. Selain itu, konsumsi sayur dan buah juga bisa menurunkan risiko sembelit dan kegemukan. Bahkan, juga bisa berperan dalam mencegah penyakit tidak menular kronik.
Bagaimana dengan takarannya? Nah, untuk balita dan anak usia sekolah, tiap orangnya dianjurkan untuk mengonsumsi sayuran dan buah-buahan 300-400 gram perhari. Sedangkan bagi remaja dan orang dewasa sebanyak 400-600 gram setiap hari. Sekitar dua-pertiga dari jumlah anjuran konsumsi tersebut adalah porsi sayur. Sebab buah juga mengandung gula, ada yang sangat tinggi, ada pula yang jumlahnya cukup. Nah, konsumsi buah yang sangat manis dan rendah serat agar lebih dibatasi. Sebab buah seperti itu mengandung fruktosa dan glukosa yang tinggi. Asupan tinggi keduanya bisa meningkatkan risiko kadar gula darah.