Catat! Inilah Lima Tanda Peringatan Ankylosing Spondylitis yang Diderita Sulami

Ade Sulaeman

Penulis

Foto tulang belakang pria ini

Intisari-Online.com -Nama Sulami sedang ramai diperbincangkan. Ia menderita sebuah kelainan genetik langka yang membuatnya tidak bisa menggerakkan anggota tubuhnya. Ia kaku seperti maneken.

Menurut Dinas Kesehatan Sragen, Sulami menderita kelainan yang disebut ankylosing spondylitis (AS).

Seperti yang sudah dibahas di artikel sebelumnya, tidak seperti nyeri punggung biasa, AS atau rematik sistemik merupakan peradangan tulang belakang dan daerah lainnya di tubuh. Orang yang menderita kelainan ini biasanya akan mengalami nyeri punggung, kekakuan, hingga kelelahan ekstrem.

Tak hanya itu, pasien juga bisa mengalami masalah penglihatan dan peradangan pada sendi lain seperti lutut dan pergelangan kaki.

Siapa yang biasa terkena?

AS lebih cenderung mempengaruhi orang-orang muda, baik laki-laki maupun perempuan. Gejala awal biasanya muncul pada akhir remaja hingga usia-usia dewasa. Lebih dari itu, AS bisa berkembang pada orang di usia berapa pun.

(Mengenal Ankylosing Spondylitis yang Membuat Tubuh Sulami Kaku Seperti Boneka)

Meski demikian, belum jelas kenapa beberapa orang bisa mengidap AS sementara yang lain tidak. Kebanyakan orang Kaukasia yang menderita kelainan ini memiliki gen tertentu yang disebut HLA-B27, tapi tidak semua orang punya gen ini.

Setidaknya, seperti dilaporkan Healthline.com, telah ada sekitar 30 gen yang diidentifikasi sebagai pembawa kelainan ini.

Peringatan-peringantan tentang AS

Peringatan satu: nyeri aneh di punggung

Nyeri biasa, lazimnya akan pulih setelah kita istirahat. Tapi AS sebaliknya, ia akan kian memburuk justru setelah kita bangun. Jika nyeri biasa akan semakin memburuk ketika digunakan berolahraga, maka tidak dengan AS. Ia justru akan pulih setelah latihan fisik.

Bagi orang berusia muda, nyeri AS biasa dirasakan di sendi sacroiliac, di mana panggul dan tulang belakang bertemu.

Peringantan dua: punya riwayat AS.

Tidak ada tes khusus untuk AS. Diagnosis biasanya berdasarkan riwayat kesehatan pasien dan pemeriksaan fisik. Dokter juga bisa melakukan tes pencitraan, seperti CT, MRI, atau X-ray. Beberapa ahli percaya bahwa MRI harus digunakan untuk mendiagnosis AS di tahap awal, baru kemudian disusul X-ray.

Seperti disebut di awal, tidak semua orang punya gen bawaan yang berisiko AS. Jika ada kerabat dengan riwaya AS, psoriatic arthritis, atau radang sendi yang terkait dengan penyakit radang usus, ada kemungkinan kita mewarisi gen yang membuat kita berisiko besar terkena AS.

Peringatan tiga: masih muda tapi punya nyeri aneh di tumit, sendi, dan dada.

Alih-alih nyeri punggung, beberapa pasien AS justru punya pengalaman nyeri pertama di tumit, atau rasa sakit dan kekakuan pada sendi di pergelangan tangan, pergelangan kaki, atau sendi lainnya. Beberapa pasien juga merasakan nyeri di tulang rusuk dan, pada beberapa kasus, di tulang belakang.

Nyeri ini bisa menyebabkan sesak di dada yang membuat sulit bernapas. Segeralah pergi ke dokter jika punya gejala ini.

Peringatan empat: nyeri kadang muncul kadang hilang, secara bertahap bergerak naik ke tulang belakang, dan semakian lama semakin memburuk.

AS adalah penyakit kronis, dan progresif. Meskipun latihan fisik dan/atau obat nyeri bisa membantu meredakan, penyakit ini secara bertahap akan semakin memburuk. Gejala bisa datang dan pergi, tetapi tidak akan berhenti total. Seringkali rasa nyeri dan peradangan meningkat ke area tulang belakang. Jika tidak segera diatasi, ruas-ruas tulang akan menyatu, dan bisa menyebabkan bongkok.

Peringatan lima: bisa diringankan dengan NSAID alias obat antiinflamasi non-steroid.

Mula-mula, pasien AS bisa diringankan dengan obat antiinflamasi umum seperti ibuprofen dan naproxyn. Obat ini, disebut NSAID, memang tidak mengubah apa-apa, tapi paling tidak bisa meredakan rasa sakit.

Setelahnya dokter bisa memberi obat yang lebih mujarab. Obat-obat ini biasa menarget bagian-bagian tertentu dari sistem kekebalan tubuh. komponen-komponen sistem kekebalan tubuh, biasa disebut sitokin, memainkan peran sentral dalam peradangan yang terjadi pada pasien AS. Meski tidak menyembuhkan, obat-obat ini bisa memperlambat perkembangan penyakit.

Untuk keterangan lebih lanjut, simak video berikut:

Video oleh Healthline.com

Artikel Terkait