Find Us On Social Media :

Kereta Cepat Korsel Mampu Melesat 1000 km per Jam

By Hery Prasetyo, Minggu, 22 Januari 2017 | 10:00 WIB

Kereta cepat Korsel yang dipersiapkan untuk melayani perjalanan Seoul-Busan PP.

Intisari-Online.com - Korea Selatan (Korsel) bergerak cepat dalam teknologi transportasi kereta. Bahkan, dalam waktu kereta cepat Korsel dioperasikan dan mampu melesan 1000 km per jam.

Artinya, kecepatan kereta ini hampir serupa kecepatan suara. Saat ini Korea Railroad Research Institute (KRRI) tengah bekerja menyiapkan kereta hyperloop ini.

Kereta super cepat itu akan melaju dari Seoul menuju Busan. Sebuah perjalanan yang saat ini menghabiskan waktu 50 menit menggunakan pesawat atau lima jam menggunakan transportasi umum.

"Kami berharap untuk membuat kereta ultra cepat yang akan melakukan perjalanan dalam sebuah tabung bertekanan rendah pada kecepatan cahaya dalam waktu yang terlalu lama," kata juru bicara KRRI.

Lebih lanjut dia mengatakan, saat ini KRRI tengah bekerja sama dengan lembaga terkait macam Hanyang University untuk memeriksa semua teknologi yang digunakan dalam format hyper-tube selama tiga tahun ke depan.

The Korean Times mencatat bahwa teknologi hyper tube ini mirip dengan teknologi hyperloop yang pertama kali diusulkan oleh Elon Musk dan saat ini sedang dikembangkan oleh beberapa perusahaan asing di berbagai negara.

Menurut KRRI, pods atau kapus yang meroket melalui tabung bisa terbang begitu cepat karena tidak ada gesekan yang saat ini memperlambat kereta reguler dan bentuk transportasi berbasis rel lainnya.

Meski bebas dari gangguan gesekan, kereta levitasi magnetik (maglev) ini mesti melawan daya tolak udara.

KRRI sendiri mengatakan bakal bekerja sama dengan lembaga-lembaga lain untuk memecahkan kekurangan yang mungkin menghadang hyperloop, seperti ancaman dari terorisme atau bencana alam.

"Banyak negara seperti Amerika Serikat, Kanada, dan China yang bersaing untuk menjadi pemimpin dalam teknologi futuristik ini dan kami akan mencoba mendahului saingan global kami tersebut," tutup juru bicara KRRI.