Find Us On Social Media :

Satu Orang Dirawat Setiap Menit Karena Infeksi Dengue

By Tika Anggreni Purba, Jumat, 20 Januari 2017 | 16:30 WIB

Bagaimana Membedakan Gejala Virus Zika dan Gejala Demam Berdarah?

Intisari-Online.com—Infeksi dengue dinobatkan sebagai penyakit dengan perkembangan tercepat di dunia. World Health Organization (WHO) menyatakan bahwa di dunia satu orang dirawat setiap menit gara-gara dengue. Kemungkinan terburuk dari ulah virus dengue ini adalah demam berdarah dengue (DBD) yang dapat berujung pada kematian.

“Sebenarnya sadar tidak sadar, hampir semua orang di Indonesia ini pernah terkena infeksi dengue,” kata Prof. Dr.dr. Sri Rezeki Hadinegoro Sp.A (K), staf pengajar Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) pada konferensi pers Peluncuran Vaksin Dengue di Jakarta, November 2016.

(Inilah Bedanya Demam Biasa dengan Demam Berdarah Dengue)

Pernyataan Sri bukan tidak berdasar. Ia yang kini terlibat sebagai peneliti utama untuk studi klinis fase III dalam penelitian efektivitas vaksin dengue menemukan bahkan 50% dari anak berusia lima tahun di Indonesia, sudah pernah terinfeksi dengue.

Hal ini bisa diketahui melalui pengecekan terhadap kekebalan seseorang terhadap suatu virus (immunoglobulin). Melalui penelitian ini juga, Sri menambahkan, bahwa riwayat infeksi virus (seroprevalensi) dengue pada rakyat Indonesia cukup tinggi. Dalam penelitian di 30 kabupaten di Indonesia, ditemukan bahwa 95% penduduk berusia 18 tahun sudah pernah terinfeksi dengue.

Walau hampir semua orang pernah mengalami infeksi dengue, tidak semuanya bisa dikategorikan sebagai gejala yang parah.  Karena memang, gejalanya tidak selalu berat. Terkadang ringan saja seperti tidak enak badan biasa disertai dengan demam dan tubuh terasa pegal. Biasanya, gejala ringan seperti ini tidak butuh perawatan alias bisa sembuh sendiri.

Infeksi dengue baru menjadi masalah serius jika bergejala. Sebutannya juga berbeda, seperti demam dengue (DD) dan demam berdarah dengue (DBD). Paling parah adalah DBD, karena bisa mengancam nyawa. Apalagi jika disertai dengan kelainan organ, perdarahan, dan shock. Karena itu DBD perlu penanganan khusus.

(Fakta-fakta Seputar Nyamuk Aedes Aegypti si Penyebar DBD)