Penulis
Intisari-Online.com - Doa-doa dari seluruh dunia terjawab pada Selasa (10/7/2018) malam.
Aksi penyelamatan berani untuk mengeluarkan 12 anak pemain tim sepakbola yang berusia 11 hingga 16, dan pelatih mereka dari gua banjir di Thailand berjalan sukses.
Namun walau sekarang kita dipenuhi suka cita, kita tidak boleh lupa bahwa seorang penyelam yang berani mengorbankan hidupnya sendiri untuk membuat mereka tetap hidup.
Penyelam Saman Gunan (38) adalah pahlawan gua Tham Luang yang sesungguhnya. Hal tersebut dikatakan oleh Gubernur Narongsak Osottanakorn dari Ching Rai di Thailand.
Diketahui Gunan meninggal karena kekurangan oksigen saat ia berenang keluar dari gua setelah mengirim pasokan yang sangat dibutuhkan kepada anak-anak yang terperangkap dan menempatkan tangki udara tambahan di dalam gua yang akan digunakan anak-anak itu untuk melarikan diri.
Gunan adalah seorang mantan anggota Angkatan Laut Thailand SEAL. Tapi diluar itu, ia adalah ayah tiga orang anak dan seorang suami.
Menurut sang istri, suaminya senang membantu orang dan melakukan pekerjaan amal.
Gunan telah pensiun dan tahu misi untuk membantu para pemain sepakbola yang terperangkap dan pelatih tersebut sangat berbahaya.
Tapi itu tidak menghentikannya. Dia bersedia mempertaruhkan nyawanya untuk menyelamatkan nyawa mereka.
Baca juga:Kisah Luka Modric, dari Anak Pengungsi di Zona Perang Sampai Bawa Kroasia ke Final Piala Dunia 2018
“Saman pernah berkata kepada kami bahwa kita tidak tahu kapan seseorang akan mati.”
“Oleh karena itu, kami harus menghargai setiap hari, ”kata sang istri kepada BBC dalam sebuah wawancara emosional.
Gunan membuat pengorbanan tertinggi. Dia meninggal agar orang lain bisa hidup.
Semacam kisah cinta dan keberanian memiliki kapasitas untuk menggerakkan kita secara emosional. Atau kisah pemberani pahlawan kita di negara kita.
Ingatlah, karena pahlawan yang mengorbankan hidup mereka untuk melindungi kehidupan orang lain, kita memiliki hak untuk hidup bebas sekarang.
Kita bisa mengejar kehidupan, kebebasan dan kebahagiaan. Hidup sesuai dengan keinginan masing-masing.
Kisah Gunan juga memberitahu kita bahwa orang baik itu masih ada kok di dunia. Tapi jika Anda tidak menemukannya, jadilah salah satu orang baik tersebut.
Rest in Peace, Saman Gunan.