Find Us On Social Media :

Sumber CIA: Adolf Hitler Memalsukan Kematiannya Sendiri

By Moh. Habib Asyhad, Senin, 16 Januari 2017 | 20:15 WIB

Eugenetika, Impian Hitler Ciptakan Ras Sempurna

Intisari-Online.com - Adolf Hitler memalsukan kematiannya. Ia tidak bunuh diri—sebaliknya, ia melarikan diri melalui jalur rahasia yang ada di dalam bunker lalu menuju pesawat militer yang telah dipersiapkan sebelumnya.

Begitulah yang coba disampaikan oleh film dokumenter berjudul “Hunting Hitler”.

(Eugenetika, Impian Hitler Ciptakan Ras Sempurna)

Dalam film yang tayang di History Channel itu disebutkan, dengan menggunakan pesawat itu Hitler terbang ke Argentina. Di sana ia berniat membangun kembali Kekaisaran Fuhrer-nya.

Si pembuat film bilang, bukti-bukti yang mendukung kematian Hitler di dalam bungkir kurang kuat. Sementara di sisi lain ia menemukan petunjuk baru bahwa Hitler melarikan diri dari Berlin dalam keadaan hidup pada 1945. Pelarian Hitler kabarya diikuti beberapa pemuka Nazi lainnya.

Mantan agen CIA Bob Baer dan Tim Kennedy, yang juga terlibat dalam penangkapan pemimpin Al Qaeda Osama Bin Laden, telah menyaring 14 ribuan dokumen yang terkait dengan pencarian lema Hitler.

Sebuah dokumen sezaman milik Intelijen Inggris mengkalim bahwa Hilter benar-benar diterbangkan keluar Berlin oleh pilot Luftwaffe (istilah umum untuk menyebut angkatan udara Jerman) Kapten Peter Baumgart sehari sebelum ia diberitakan “bunuh diri”.

Para investigator mengatakan, ada bukti lima pintu keluar dalam bungker tersebut—yang disebut sebagai landasan pacu.

Baer mengatakan, satu-satunya bukti kematian Hitler (yang selama ini dipercaya) adalah tulang rahang yang dipegang oleh Rusia dan sayangnya belum pernah dilakukan pengujian forensik. Selain itu, tulang rahang itu disebut lima inci lebih pendek dari ukuran tubuh Hitler yang asli.

“Jika kita ingin menyimpulkan cerita ini, saya mesti mendapatkan rahang atas,” tukas Baer.

Meski demikian, teori ini masih bisa dibantah, lebih-lebih tidak saksi hidup yang masih hidup yang benar-benar kredibel yang melihat keberadaan Hitler di Amerika Selatan. Sementara di sisi lain beberapa komunitas Nazi di Argentina yang menolak membuka mulut.