Jangan Jadikan Kebiasaan! Kerja Lembur Itu Bahaya dan Bisa Sebabkan 5 Gangguan Kesehatan Ini

Mentari DP

Penulis

Saat ini, banyak anak muda yang menjadikan lembur sebagai gaya hidup dan kebiasaan. Padahal ada 5 gangguan kesehatan yang mengancam dibalik lembur

Intisari-Online.com - Apakah Anda termasuk kaum milenial yang gila lembur?

Saat ini, fenomena kerja lembur seolah-olah malah jadi kebanggaan tersendiri, khususnya bagi para pekerja generasi milenial.

Pekerjaan semacam konsultan bisnis, pengacara, broker saham, dan sektor industri kreatif yang banyak diisi oleh anak muda menjadi pekerjaan yang rentan lembur.

Namun, para pekerja dengan dalih passion merasa tak rugi jika harus tinggal lebih lama di kantor untuk menyelesaikan pekerjaan.

Baca Juga:Tradisi Pati Obong, Saat Para Janda Membakar Diri Untuk Menjaga Kehormatannya

Padahal bekerja lembur tidak baik untuk jadi kebiasaan karena bisa menyebabkan 5 masalah kesehatan yang cukup serius di kemudian hari.

Dilansir dari Huffington Post, inilah 5 gangguan kesehatan yang mungkin timbul jika Anda sering bekerja hingga larut malam.

1. Depresi

Sebuah riset yang diterbitkan oleh lembaga jurnal PLos ONE menunjukkan hasil bahwa orang yang bekerja lebih dari 11 jam per hari punya risiko tinggi mengalami depresi dibandingkan orang yang bekerja kurang dari 8 jam per hari.

Jam kerja yang terlalu panjang bisa memengaruhi kehidupan sosial Anda termasuk hubungan dengan pasangan, teman atau keluarga Anda.

Anda juga akan kekurangan waktu untuk memanjakan diri sendiri sekedar berolahraga atau bersantai.

2. Gangguan tidur

Yayasan Peduli Jam Tidur Nasional di Amerika Serikat membeberkan data bahwa rata-rata pekerja yang bekerja lebih dari 50 jam per minggu mengalami gangguan tidur.

Biasanya di hari kerja mereka kekurangan waktu istirahat atau tidak bisa beristirahat dengan tenang.

Jam tidur yang kacau juga akan memengaruhi performa Anda di tempat kerja.

Pekerja yang sering lembur biasanya akan lebih mudah mengantuk atau lemas saat siang hari dan kemampuan kerja mereka akan menurun.

Baca Juga:Cara Mudah dan Manjur Hilangkan Bopeng Bekas Jerawat, Bisa Dipraktikkan Sekarang Juga

3. Masalah jantung

Bekerja lembur benar-benar sangat mempengaruhi kesehatan jantung Anda.

Faktanya, riset tahun 2010 menemukan fakta bahwa orang yang bekerja lebih dari 10 jam per hari akan berisiko terkena sakit jantung hingga 60% lebih besar.

Ini akan menjadi lebih berisiko pada pekerja Tipe A: pekerja tipe A di sini adalah orang yang cenderung tetap bekerja meski mereka mulai merasa tidak sehat.

Stres dan kurangnya asupan gizi juga bisa menjadi salah satu pemicu, terlebih lagi jika Anda termasuk perokok aktif.

4. Alzheimer dan Demensia

Tak banyak orang yang menyadari bahwa performa Anda di usia muda juga ada batasnya.

Terlalu memaksakan kinerja otak apalagi hingga kurang istirahat setiap hari bisa membuat otak Anda bekerja terlalu keras dan berisiko pada penurunan fungsi otak, Alzheimer hingga demensia.

American Journal of Epidemiology tahun 2009 pernah menemukan adanya keterkaitan antara jam kerja yang panjang dan efek buruk pada sistem kognitif manusia.

Salah satu cara mencegah demensia adalah dengan menyeimbangkan ritme kerja otak dan tidak memaksanya bekerja keras terus menerus.

Baca Juga:BPOM Memastikan bahwa Produk Susu Kental Manis Mempunyai Kandungan Susu

5. Gangguan mata

Ini yang harus menjadi salah satu perhatian besar bagi para pekerja industri digital kreatif yang harus menghadapi layar komputer dalam waktu lama.

Sekitar 64 - 90% pekerja yang menggunakan komputer melaporkan gangguan mata seperti penglihatan kabur, mata kering, tekanan di mata hingga sakit kepala.

Jadi saat Anda terpaksa tinggal di kantor lebih lama, Anda sebaiknya menyempatkan diri untuk bersantai dan jangan terus berada di depan layar komputer.

Kalau sudah tahu ada bahaya yang mengancam dibalik 'kerennya' kerja lembur, apakah Anda masih akan menjadikannya gaya hidup?

Yuk bekerja sesuai jam kerja dan beri waktu bagi tubuh Anda untuk beristirahat secukupnya, sepantasnya!

Baca Juga:Konflik Pernikahan Charles dan Diana: Surat Paksaan Menikah, Depresi Diana, dan Penderitaan Keduanya

Artikel Terkait