‘Keluarkan Semua Muridku Dulu, Tidak Apa-apa Aku yang Terakhir Dikeluarkan’, Kata Pelatih yang Terjebak di Gua di Thailand

Mentari DP

Penulis

Pelatih mereka, Ekapol Chanthawong (25), meminta agar tim penyelamat mengeluarkan seluruh murid-muridnya terlebih dahulu.

Intisari-Online.com – Selama dua minggu terakhir, mata dunia mengarah ke Thailand.

Hal ini dikarenakan negara tetangga Indonesia tersebut sedang melakukan aksi penyalamatan terhadap 12 anak dan seorang pria dewasa yang terjebak di dalam gua Tham Luang Nang Non, Thailand.

Menurut laporan, 13 orang yang merupakan pelatih dan anggota tim sepakbola tersebut terjebak di dalam gua. Dan mereka berada di sana sejak tanggal 23 Juni 2018.

Setelah melakukan pencarian, pihak penyelam Thailand berhasil menemukan mereka semua dalam keadaan selamat pada Senin (3/7/2018).

Baca juga:Beri Jatah Makanan dan Minumannya kepada 12 Muridnya, Ini Kisah Pelatih Tim Sepakbola yang Terjebak di Gua di Thailand

Namun tim penyelamat tidak bisa langsung mengeluarkan mereka semua karena kondisi jalan keluar terendam banjir. Selain itu, jarak antara lokasi korban dan pintu keluar sekitar 4 kilometer.

Alhasil, tim berusaha mengeluarkan mereka satu per satu dengan cara menyelam.

Sampai pada hari Senin (9/7/2018), tim berhasil mengeluarkan empat anak pertama. Setelah itu, pada hari Selasa (10/7/2018), mereka berhasil mengeluarkan empat anak lainnya.

Dan hari ini, Rabu (11/7/2018), tim penyelamat berhasil mengeluarkan empat anak lainnya.

Menurut salah satu anggota penyelamat, mereka hanya bisa mengeluarkan korban per empat anak.

Ketika mereka melakukan aksi penyelamatan pada hari ini, mereka sudah mengatakan kepada korban bahwa mereka hanya bisa menyelamatkan empat orang.

Dan pelatih mereka, Ekapol Chanthawong (25), meminta agar tim penyelamat mengeluarkan seluruh murid-muridnya terlebih dahulu.

Baca juga:Berapa Lama Manusia Dapat Bertahan Hidup saat Terperangkap dalam Gua Seperti yang Terjadi pada Bocah-bocah di Thailand?

Mantan gubernur dan komandan misi penyelamatan, Chiang Rai Narongsak Osotthanakorn, mengatakan pada bahwa setiap penyelamatan memakan waktu sembilan jam.

Tetapi dia memperingatkan waktu dapat berubah tergantung pada cuaca dan ketinggian air.

Belum lagi, anggota tim penyelamat dan penyelam harus beristirahat dan harus dalam kondisi sehat sebelum menyelam.

Selain itu, bagian paling berbahaya dari perjalanan keluar dari gua adalah kilometer pertama, di mana mereka jalurnya sangat sempit dan sudah dipenuhi air.

Lalu tim penyelamat juga harus menahan tank oksigen yang digunakan korban anak laki-laki dan berenang seperti pensil melalui lubang yang terendam.

Setelah menyelesaikan bagian ini, anak-anak tersebut kemudian diserahkan kepada tim penyelamat khusus yang terpisah, yang membantu mendampingi mereka melalui sisa gua, yang kebanyakan dapat mereka lewati.

Saat ini, seluruh korban sudah berada di rumah sakit Chiang Rai.

Baca juga:Inilah 4 Kisah Mengerikan Orang-orang yang Terjebak dalam Gua, Salah Satunya Selamat Namun Berakhir Mati Kelaparan

Artikel Terkait