Find Us On Social Media :

Gagap Dipengaruhi Masalah Psikologi dan Biologi

By Gloria Samantha, Selasa, 17 Januari 2017 | 07:30 WIB

Atasi Gagap Bicara dengan Cara Ini

Intisari-Online.com - Gagap adalah gangguan bicara yang lazim terjadi ketika seseorang, orang dewasa ataupun anak, sedang frustrasi tingkat tinggi: Anda tahu pasti apa yang ingin dikatakan—tapi tak sanggup mengatakannya. Saat coba berbicara, vokal tersendat, kalimat tidak lancar. Nah, gagap dipengaruhi masalah psikologi dan biologi.

Para ahli mengaitkan gagap dengan faktor psikologis, umumnya pengalaman yang sangat sedih, traumatis memicu kecemasan dan stres. Reaksi atas stres yang meningkatkan kemungkinan untuk bicara tergagap. Lalu kata-kata gagap yang keluar membuat gugup bertambah, dan dipengaruhi gugup makin memperburuk kegagapan.

"Jika seorang anak yang berbicara gagap hingga dewasa, itu menunjukkan mereka menghadapi masalah dalam beradaptasi dengan emosi-emosi. Mereka tak dapat mengontrol rasa cemas, rasa tegang, dan rasa takut," ujar Profesor Edward Conture, peneliti dari Universitas Vanderbilt dalam studi berjudul "Kontribusi Emosional dan Linguistik terhadap Perkembangan Gagap" yang didukung oleh National Institutes of Health.

Dalam kasus semacam ini, terapi yang disarankan adalah terapi menyeluruh. Pertama-tama Anda bisa mulai dari mencari tahu penyebab utamanya untuk belajar bagaimana mengontrol emosi dan berpikir positif. Selanjutnya untuk memperbaiki gagap dalam bertutur, latih pengucapan dengan sejumlah metode seperti mencoba berbicara lebih lambat, mengatur tempo dan tarik napas dalam-dalam, merangkai kosakata.

Ternyata selain masalah psikologis, penyebab bicara tergagap bisa juga faktor biologis. Studi terkini, yang dipublikasikan dalam jurnal Human Brain Mapping, menjelaskan korelasi itu.

Dari sebanyak 62 subjek penelitian dengan beragam tingkat kegagapan, melalui pemeriksaan MRI 26 orang gagap dan 36 orang tidak gagap. Pada orang yang gagap, ditemukan tingkat aliran darah yang lebih rendah di area otak yang berhubungan dengan bahasa. Bahkan, untuk orang-orang tertentu dengan gagap parah, penyusutan aliran darah di area tersebut lebih besar.

Perbedaan pada otak orang yang gagap dan tidak gagap pun diselidiki tim peneliti St Anne’s College, Universitas Oxford, Inggris